close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Pesawat Thai Lion Air. Instagram/@chitta_p
icon caption
Pesawat Thai Lion Air. Instagram/@chitta_p
Bisnis
Kamis, 03 Maret 2022 08:49

Thai Lion Air kembali buka rute penerbangan Jakarta-Bangkok

Pada tahap awal, Thai Lion Air menawarkan layanan frekuensi penerbangan satu kali seminggu setiap Kamis.
swipe

Thai Lion Air (kode penerbangan SL), anggota Lion Air Group, akan kembali membuka rute penerbangan Jakarta dari Terminal 3 Bandara Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten (CGK)- Bandara Suvarnabhumi Bangkok, Thailand (BKK). Jadwalnya efektif per 10 Maret 2022.

"Thai Lion Air telah mempersiapkan operasional untuk mendukung persiapan penerbangan perdana mendatang dengan menjalankan operasional penerbangan sesuai standar operasional prosedur (SOP) berdasarkan aturan, yang tetap mengedepankan aspek keselamatan, keamanan, dan kenyamanan penerbangan (safety first)," kata Direktur Thai Lion Air, Capt. Darsito Hendro Seputro, dalam keterangan tertulis, Kamis (3/3).

Pada tahap awal, Thai Lion Air menawarkan layanan frekuensi penerbangan satu kali seminggu setiap Kamis. Keberangkatan dari Bandara Soekarno-Hatta tujuan Bandara Suvarnabhumi (nomor penerbangan SL-117) berangkat pada pukul 11.30 WIB dan tiba sekitar pukul 14.45 waktu setempat. 

Sementara itu, jadwal keberangkatan dari Bandara Suvarnabhumi tujuan Bandara Soekarno-Hatta (nomor penerbangan SL-116) bakal berangkat pukul 06.30 waktu Thailand dan dijadwalkan tiba pukul 09.50 WIB.

Thai Lion Air menawarkan harga mulai dari Rp1,6 juta kepada penumpang dalam pembelian tiket (issued ticket) via agen perjalanan, online travel, situs web lionairthai.com, atau menghubungi Thai Lion Air Call Center (+66)2 529 9999. "Informasi lainnya mengenai Thai Lion Air dapat diakses facebook.com/Thailionair," ucap Darsito.

Thai Lion Air diketahui mengoperasikan pesawat berbadan lebar Airbus 330-900 NEO. Airbus ini dipilih karena menjadi bagian dari langkah strategis maskapai dalam mendukung pengembangan bisnis penerbangan berkonsep low cost carrier (LCC) dengan menawarkan tren perjalanan udara jarak jauh (long haul) berkesan dalam menjawab dinamika perjalanan era saat ini.

"A330-900NEO didesain tata letak lorong ganda (double aisle) hingga 436 kursi penumpang, menyediakan kenyamanan kabin paling senyap di kelasnya, menambah fitur utama dari kabin airspace, [serta] desain baru kompartemen bagasi kabin (overhead bin) yang memungkinkan lebih mudah mengatur dan menyimpan barang bawaan di kabin," tuturnya.

Keunggulan lainnya, imbuh Darsito, Airbus A330-900NEO adalah didukung perangkat modern dan tingkat keandalan yang menghadirkan nilai lebih bagi maskapai dan penumpang. Misalnya, menurunkan biaya operasi didukung teknologi generasi baru A350 XWB, yang terlihat dari lekukan ujung sayap (sharklets) rentang hingga 64 meter, 25% lebih efisien rasio penggunaan bahan bakar perkursi, aerodinamis, mesin generasi terbaru, sistem baru dengan teknologi kokpit Wi-Fi Tablet EFB dan layar head-up ganda dalam pencegahan runway overrun, serta common type rating (lisensi pilot yang sama).

"Fasilitas terbang bersama Thai Lion Air, setiap penumpang mendapatkan bagasi cuma-cuma 20 kg. Di dalam penerbangan, Thai Lion Air tidak menyediakan penjualan makanan ringan, minuman, dan makanan berat serta tidak mengizinkan setiap penumpang membawa makanan sendiri untuk dikonsumsi selama perjalanan udara," jelasnya.

Di sisi lain, Thai Lion Air menerapkan rekomendasi dan melakukan penyemprotan disinfektan sesuai prosedur berlaku guna pencegahan Covid-19. Pun memberlakukan protokol kesehatan (prokes) sesuai standar prosedur kesehatan demi menjamin keamanan kru yang bertugas dan penumpang.

Prokes yang diterapkan, yakni mencuci tangan dengan sabun atau cairan pembunuh kuman (hand sanitizer); menggunakan masker atau pelindung wajah (face shield); menjaga kebersihan selama di dalam pesawat udara; serta tertib dan teratur sesuai penerapan pengaturan jarak aman (physical distancing) saat antrean di area pemeriksaan keamanan (security check-point/SCP), pelaporan (check-in), ruang tunggu (boarding room), hingga masuk ke kabin pesawat (boarding); serta memanfaatkan pelaporan diri berbasis daring (mobile dan self check-in).

Di sisi lain, calon penumpang yang hendak ke Thailand juga wajib mematuhi protokol yang berlaku di "Negeri Gajah Putih". Thailand menerapkan skema "Test & Go" dan berlaku per 1 Maret 2022.

"Thai Lion Air mengucapkan terima kasih atas segala kerja sama dan dukungan dari regulator, pengelola bandar udara, pengatur lalu lintas udara, serta mitra terkait. Selain itu, apresiasi atas koordinasi dan semangat dari kru pesawat dan karyawan sehingga penerbangan ini berjalan lancar dengan harapan hingga masa mendatang," tutup Darsito.

Berikut aturan skema "Test & Go" di Thailand:
1. Berlaku bagi wisatawan atau pengunjung dari negara lain, termasuk diplomat, tamu pemerintah, pemegang izin kerja Thailand, pelajar dan keluarganya, serta kebutuhan medis;
2. Proses pendaftaran dengan sistem khusus memasuki Thailand melalui situs web Thailand Pass Registration System (tp.consular.go.th) minimal tujuh hari sebelum keberangkatan. Lalu, memilih opsi "Non-Thai Nationals" atau traveler asing;
3. Sudah melakukan divaksin dengan ketentuan usia 18 tahun ke atas wajib divaksinasi lengkap dengan vaksin yang disetujui setidaknya 14 hari sebelum berangkat, usia 12-17 tahun tanpa pendamping harus divaksinasi minimal dosis pertama yang disetujui dan persyaratan ini tidak berlaku jika bepergian bersama orang tua, serta usia di bawah 11 tahun diizinkan masuk Thailand dengan syarat bepergian bersama orang tua atau pendamping yang sudah divaksin;
4. Menunjukkan sertifikat atau kartu vaksin dosis lengkap sesuai persyaratan atau yang disetujui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Thailand atau WHO;
5. Membawa hasil negatif sertifikat atau kartu uji Covid-19 secara RT-PCR dan sampel diambil maksimal dalam 3x24 jam sebelum keberangkatan;
6. Wisatawan di bawah usia 6 tahun yang bepergian bersama orang tua dapat melakukan tes Self-ATK;
7. Membawa paspor dan visa Thailand jika dibutuhkan;
8. Mempunyai asuransi kesehatan yang menanggung minimal US$20.000 atau berkisar Rp290 juta dari biaya medis yang ditanggung pemohon di Thailand, termasuk biaya medis jika pemohon mengalami Covid-19; dan
9. Semua pendatang harus menunggu hasil tes RT-PCR di hotel yang telah dipesan setibanya di Thailand.

img
Fatah Hidayat Sidiq
Reporter
img
Fatah Hidayat Sidiq
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan