Thailand serius incar keanggotaan BRICS dan OECD

Kelompok negara berkembang BRICS jadi rebutan. Setelah Malaysia berminat bergabung, giliran Thailand menunjukkan harapannya.

Thailand berharap untuk menjadi anggota BRICS pada pertemuan puncak organisasi tersebut berikutnya di Rusia pada bulan Oktober, kata seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Thailand pada hari Kamis (20/6).

Thailand mengajukan permintaan resmi untuk bergabung dalam pertemuan tingkat menteri BRICS sepekan yang lalu, kata juru bicara Kemenlu Nikorndej Balankura.

“Kami berharap mendapat tanggapan positif dan diterima menjadi anggota BRICS segera setelah KTT berikutnya diadakan di Rusia,” ujarnya dilansir Reuters.

Kelompok BRICS awalnya terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan (South Africa). Akronimnya diambil dari nama lima negara tersebut.

Tahun lalu, kelompok ini mulai memperluas keanggotaannya seraya berupaya menantang tatanan dunia yang didominasi Barat. Berikutnya, Arab Saudi, Iran, Ethiopia, Mesir, Argentina, dan Uni Emirat Arab bergabung dan lebih dari 40 negara menyatakan minat yang sama.

Thailand juga ingin bergabung dengan Organisasi untuk Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD), setelah diundang oleh kelompok yang berbasis di Paris untuk membuka diskusi aksesi.

“Kami sedang menyusun peta jalan aksesi, kondisi dan jangka waktu sejalan dengan instrumen OECD,” kata Nikorndej, seraya menambahkan bahwa tidak ada batas waktu yang ditentukan untuk bergabung dengan grup tersebut.

“Memulai permohonan keanggotaan sekarang akan bermanfaat. Ini akan membantu menarik investasi asing, menghasilkan pendapatan dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.”

Dikutip VNA, Nikorndej mengatakan bahwa bergabung dengan BRICS akan memungkinkan Thailand untuk meningkatkan kerja sama Selatan-Selatan. Selain memainkan peran yang lebih proaktif dan berkontribusi dalam merancang arsitektur global.(reuters,vietnamplus)