Pernyataan bank sentral Amerika Serikat Federal Reserve (The Fed) yang dovish, membuat kuat rupiah tetapi IHSG justru memerah.
Nilai tukar rupiah yang ditransaksikan antar bank di Jakarta pada Jumat (12/7) sore terapresiasi, seiring makin kuatnya sinyal penurunan suku bunga oleh The Fed pada akhir bulan ini.
Rupiah menguat 59 poin atau 0,42% menjadi Rp14.008 per dolar AS dari sebelumnya Rp14.067 per dolar AS.
Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, testimoni Gubernur The Fed Jerome Powell hari kedua di depan Komite Perbankan Kongres AS, semakin menunjukkan bahwa ekonomi AS masih terancam oleh lemahnya kegiatan industri, jinaknya inflasi, serta memanasnya perang dagang.
"Dari testimoni tersebut mengindikasikan sinyal penurunan suku bunga The Fed seakan tidak mengindahkan naiknya laju inflasi AS yang dirilis kemarin. Tingkat inflasi Juni yang diumumkan 1,6% kemarin dinilai menjadi yang tertinggi dalam 1,5 tahun terakhir," ujar Ibrahim.
Dari domestik, Komisi XI Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui Destry Damayanti sebagai Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (DGS BI).
"Terpilihnya Destry menjadi angin segar bagi rupiah karena Destry pro dengan pasar yang memang saat ini sedang diuji ketahanan ekonomi Indonesia pasca-The Fed akan menurunkan suku bunga acuan di akhir bulan ini," kata Ibrahim.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah Rp14.074 dolar AS. Sepanjang hari, rupiah bergerak di kisaran Rp14.008 per dolar AS hingga Rp14.090 per dolar AS.
Sementara itu, kurs tengah Bank Indonesia pada Jumat ini menunjukkan, rupiah menguat menjadi Rp14.085 per dolar AS dibanding hari sebelumnya di posisi Rp14.089 per dolar AS.
Sementara dari pasar modal, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup di zona merah. IHSG melemah 0,68% sebesar 43,72 poin ke level 6.373,34.
Pelemahan IHSG membuat penguatan sejak awal tahun terkoreksi tipis. IHSG tercatat naik 2,89% sejak awal tahun (year-to-date/ytd).
Meski terkoreksi, investor asing justru membukukan aksi beli bersih senilai Rp355,2 miliar. Capaian itu mempertebal net buy sejak awal tahun menjadi Rp71,98 triliun. (Ant)