close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto: Pixabay
icon caption
Ilustrasi. Foto: Pixabay
Bisnis
Kamis, 03 Oktober 2024 13:39

Timur Tengah memanas, maskapai penerbangan alami kekacauan

Di Bandara Internasional Kuwait, 67% penerbangan kedatangan tertunda.
swipe

Meningkatnya ketegangan di tengah tanggapan Iran terhadap Israel menciptakan kekacauan perjalanan udara. Menurut FlightRadar24, sejumlah maskapai penerbangan global mengalihkan atau membatalkan penerbangan pada hari Rabu dan bandara regional, termasuk Lebanon, Israel, dan Kuwait.

Kekhawatiran atas gangguan perjalanan saat konflik meningkat juga menjatuhkan saham di sektor perjalanan dan maskapai penerbangan pada Rabu pagi.

Iran meluncurkan serangan rudal terbesarnya terhadap Israel pada hari Selasa sebagai balasan atas kampanye Israel terhadap Hizbullah yang didukung Iran di Lebanon, yang memicu ancaman dari Israel akan respons yang menyakitkan.

Pada Rabu pagi, beberapa penerbangan terlihat di wilayah udara Iran, menurut peta FlightRadar24, termasuk dari maskapai Flydubai, setelah Iran mengatakan serangan rudal balistiknya terhadap Israel telah berakhir.  Namun, penerbangan di seluruh wilayah dialihkan atau terganggu dengan sedikit tanda-tanda normalisasi yang lebih luas.

Maskapai penerbangan di seluruh dunia telah membatalkan penerbangan ke Israel dan Lebanon menyusul meningkatnya konflik, dengan banyak yang mengatakan bahwa mereka tidak akan melanjutkannya hingga setidaknya pertengahan Oktober, tergantung pada situasi keamanan.

British Airways dan Air France-KLM mengatakan pembatalan penerbangan mereka ke bandara Ben Gurion di Tel Aviv tetap berlaku hingga awal minggu depan, termasuk peringatan satu tahun pada 7 Oktober.

Dampak bandara

Lalu lintas di hub Istanbul, Kairo, dan Antalya tetap padat karena penerbangan terus menghindari beberapa bagian wilayah udara Timur Tengah.

Seorang juru bicara layanan pelacakan FlightRadar24 mengatakan penerbangan dialihkan ke mana pun mereka bisa, dan cuplikan lalu lintas regional menunjukkan penerbangan menyebar dalam lengkungan lebar ke utara dan selatan, dengan banyak yang bertemu di Kairo dan Istanbul.

FlightRadar24 mengatakan Istanbul dan Antalya di selatan Türkiye menjadi padat, memaksa beberapa maskapai penerbangan mengalihkan penerbangan ke selatan.

Pada hari Selasa, sekitar 80 penerbangan, yang dioperasikan oleh maskapai seperti Emirates, British Airways, Lufthansa, dan Qatar Airways dan menuju hub utama Timur Tengah seperti Dubai, Doha, dan Abu Dhabi, dialihkan ke tempat-tempat seperti Kairo dan kota-kota Eropa, data menunjukkan.

Bandara Internasional Dubai melaporkan 85% penerbangan keberangkatannya tertunda, sementara Bandara Internasional Rafic Hariri di Beirut mengalami pembatalan 60% penerbangannya, menurut pelacak maskapai.

Di Bandara Internasional Kuwait, 67% penerbangan kedatangan tertunda.

Sementara itu, penerbangan dari Istanbul ke Irak, Iran, dan Yordania yang dijadwalkan pada Selasa malam dan Rabu juga telah dibatalkan karena meningkatnya ketegangan antara Iran dan Israel serta penutupan wilayah udara.

Maskapai penerbangan domestik dan internasional membatalkan penerbangan dari bandara Istanbul dan Sabiha Gökçen ke tujuan tersebut setelah serangan udara Iran terhadap Israel.

Gangguan terbaru ini diperkirakan akan memberikan pukulan lebih lanjut bagi industri yang telah menghadapi sejumlah pembatasan karena konflik yang sedang berlangsung, termasuk perang Israel di Gaza dan perang Rusia-Ukraina.(dailysabah)

img
Fitra Iskandar
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan