Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria, menyampaikan, pemerintah provinsi (pemprov) mendukung inovasi dan sosialisasi digitalisasi dalam transaksi pembayaran atau pembayaran nontunai. Hal ini dilakukan guna meningkatkan inklusi keuangan di Jakarta.
Sebagaimana diketahui, Pemprov DKI Jakarta melalui Bank DKI telah berkolaborasi dengan Bank Indonesia (BI) dalam mengembangkan sistem digitalisasi pembayaran. Ariza, sapaannya, mengatakan, sosialisasi diperlukan untuk menanamkan kebiasaan masyarakat bertransaksi dengan pembayaran nontunai.
"Awalnya, kita memang harus memperbanyak sosialisasi, memberi pemahaman, hingga diterima dan dilakukan oleh masyarakat dan suatu saat akan menjadi kebiasaan. Perubahan itu memang tidak mudah, namun dengan berbagai strategi, semua bisa menuju perubahan tersebut," katanya pada Digital Ecosystem bertajuk "Cash Free Day 2022" di Arena Thamrin 10 Food and Creative Park, Jakarta Pusat, Minggu (11/9).
Ariza mengatakan, berbagai aktivitas saat ini bisa dilakukan secara digital, termasuk transaksi online menggunakan ponsel di berbagai pusat perbelanjaan di Jakarta. Salah satunya, dengan memanfaatkan pembayaran digital melalui QR Code Indonesian Standard (QRIS) yang diluncurkan BI.
QRIS disebutkan mengusung semangat universal, gampang, untung, dan langsung. Tujuannya, mendorong efesiensi transaksi, mempercepat inklusi keuangan, memajukan UMKM, dan mendorong pertumbuhan ekonomi.
Sejalan dengan hal tersebut, Ariza mengapresiasi Bank DKI karena mengembangkan digitalisasi pembayaran melalui JakOne Mobile. Bahkan, kinerja PT Bank DKI per Juli 2022 menghasilkan pertumbuhan transaksi melalui JakOne Mobile sebesar 29,42% atau sebanyak 477.262 year on year (yoy).
"Selain transaksi QRIS, sampai dengan Juli 2022, jumlah pengguna JakOne Mobile juga sudah mencapai 1,7 juta pengguna. Para pengguna itu tercatat melakukan sebanyak 12 juta volume transaksi dengan nominal lebih dari Rp11 triliun. Itu artinya, masyarakat kita sudah mulai terbiasa melakukan transaksi nontunai. Ini merupakan hasil yang sangat baik dan kami yakin akan terus berkembang ke depannya," papar Ariza.
Kepala Kantor Otoritas Jasa Keuangan Regional 1 Jakarta-Banten, Roberto Akyuwen, juga turut mengapresiasi kinerja Bank DKI. Menurutnya, ini sejalan dengan pelaksanaan transformasi digital di sektor jasa keuangan guna mendukung peningkatan inklusi keuangan masyarakat yang dilakukan oleh OJK.
Sementara itu, Direktur Utama Bank DKI, Fidri Arnaldy, menyatakan, pihaknya terus berinovasi, terutama di bidang digital menuju bank BPD nomor 1 se-Indonesia.
Selain scan to pay QRIS, ujar Fidri, salah satu inovasi digital Bank DKI yakni pengembangan digital lending. Melalui inovasi ini, nasabah dapat mengajukan kredit melalui ponsel yang terhubung dengan OJK maupun Dinas Dukcapil.