close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gedung WOM Finance di Jakarta. Foto: Dok. WOM Finance
icon caption
Gedung WOM Finance di Jakarta. Foto: Dok. WOM Finance
Bisnis
Rabu, 21 November 2018 14:37

Tingkatkan kinerja, WOM Finance terbitkan obligasi Rp800 miliar

Penerbitan obligasi ini ditujukan untuk meningkatkan pembiayaan perusahaan kepada konsumen.  
swipe

PT Wahana Ottomitra Multiartha (Wom Finance) menerbitkan obligasi senilai Rp 800 miliar. Surat utang ini merupakan penawaran Obligasi berkelanjutan III WOM Finance tahap I tahun 2018. 

Direktur Utama Wom Finance, Djaja Sutandar, mengatakan penerbitan obligasi ini ditujukan untuk meningkatkan pembiayaan perusahaan kepada konsumen.  

"Industri pembiayaan masih terus meningkat. Didukung oleh strategi perusahaan memperkuat infrastruktur teknologi informasi dan meningkatkan kualitas pembiayaan," kata Djaja di Jakarta, Rabu (21/11).

Adapun obligasi yang diterbitkan terdiri atas tiga seri, yakni Seri A dengan tenor 370 hari, dan Seri B dengan tenor 2 tahun dan seri C dengan tenor 3 tahun.

"Seri A memiliki kisaran kupon 8,50%-9,25%, seri B memiliki kisaran kupon 9,00%-10,00% dan seri C memiliki kisaran kupon 9,50%-10,50%," kata Djaja.

Obligasi ini dijaminkan menggunakan jaminan pembiayaan konsumen sebesar 60% dari jumlah pokok obligasi yang diterbitkan. Adapun obligasi ini mendapatkan rating AA- dari Fitch Rating dengan outlook stabil.

Sementara itu, penjamin pelaksana emisi obligasi adalah Bahana Sekuritas, DBS Vickers Sekuritas Indonesia, Indo Premier Sekuritas, Maybank Kim Eng Sekuritas Indonesia dan RHB Sekuritas Indonesia.

Dengan dana Rp800 miliar WOM Finance optimis pertumbuhan pembiayaan pada tahun depan bisa meningkat 8% sampai 10%. Target pertumbuhan tersebut tak banyak berubah jika dibandingkan dengan tahun ini. Target tersebut bisa dicapai dengan memfokuskan pada produk penjualan sepeda motor saat ini.

Direktur Keuangan WOM Finance, Zacharia Susantadiredja, mengatakan tahun depan menjadi tahun yang cukup memiliki banyak tantangan bagi industri pembiayaan. Tren suku bunga menjadi faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengambil kebijakan. Pasalnya, perusahaan tak bisa meningkatkan suku bunga lantaran mempertimbangkan persaingan bisnis.

Seperti diketahui, hingga Oktober 2018, total pembiayaan yang sudah disalurkan perusahaan mencapai Rp 6 triliun. Ditargetkan, sampai pengujung tahun 2018 bisa mencapai Rp 7,1 triliun. Adapun tingkat non performing financing (NPF) hingga September mencapai 2,77%. Angka ini lebih rendah jika dibanding dengan NPF industri di level 3,15%.

img
Eka Setiyaningsih
Reporter
img
Tito Dirhantoro
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan