Tips investasi bagi pejuang UMR
Masa gajian sudah dekat. Bahkan mungkin beberapa di antara Anda sudah mulai mendapatkan transferan di rekening. Sayangnya, setiap kali gajian menjelang, banyak promo yang berseliweran di berbagai platform belanja.
Kalau tidak mampu mengelola keuangan, promo bisa berhasil membuat Anda kalap dan sibuk check-out barang-barang yang sebelumnya sudah ditempatkan di keranjang e-commerce.
Padahal, selain berbelanja kebutuhan sehari-hari, investasi juga kini menjadi hal yang patut dipertimbangkan. Hanya saja, terkadang investasi seringkali dinomorduakan karena dianggap terlalu mahal dan tidak cocok untuk pekerja bergaji upah minimum regional (UMR). Tapi, apakah iya?
“Sebenarnya gaji UMR dan bukan UMR bukan masalah. Investasi itu earlier you do better,” kata Raymond Sutanto Co-Founder Zipmex Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Senin (30/8).
Menurutnya, yang penting adalah niat untuk berinvestasi sedini mungkin secara bertanggung jawab. Ia membagikan tujuh tips yang bisa digunakan untuk berinvestasi dengan modal gaji UMR.
Tentukan tujuan
Niat tentu tidak akan terpancang kuat kalau Anda tidak punya tujuan. Untuk memberikan dasar yang kuat pada niat dan membuat Anda semakin yakin dalam berinvestasi, maka harus menentukan tujuan terlebih dahulu.
Misalnya, Anda berencana membeli rumah dalam kurun waktu lima tahun mendatang, membeli motor tahun depan, atau bahkan pensiun dini.
Apa pun alasannya tidak masalah, yang penting tujuan tersebut masuk akal dan tidak di luar nalar serta berkaitan dengan finansial. Tetapkan pula jangka waktu yang Anda inginkan, sehingga tujuanya lebih mudah untuk diukur.
Buat perencanaan
Setelah tahu tujuannya dan lama waktu yang Anda butuhkan, kini saatnya membuat perencanaan. Hitung dengan baik take-home pay Anda, di luar dari upah lembur. Lalu, alokasikan dana tersebut sesuai dengan persentase yang sudah Aditentukan.
"Setiap orang punya caranya masing-masing tergantung kebutuhannya. Oleh sebab itu, kebutuhan hidup boleh saja memiliki porsi terbesar. Namun, sisanya harus ada yang dialokasikan untuk investasi atau menabung," ucapnya.
Siapkan, bukan disisihkan
Agar investasi dapat berjalan lancar, Anda harus menyiapkan alokasi dana khusus untuk investasi. Jangan menunggu hingga gaji bulanan tersisa baru berinvestasi.
Selain biasanya tidak benar-benar berhasil, Anda justru jadi menunda yang sebenarnya bisa dilakukan lebih cepat.
Anda juga harus membiasakan diri untuk disiplin. Jangan mengurangi besaran tabungan atau investasi yang semestinya disiapkan. Tetapi, Anda boleh berinvestasi dengan nominal yang lebih besar, hanya apabila memang tengah memiliki uang lebih. Jangan sampai investasi Anda justru mengganggu cash flow.
“Kita bisa siapkan uang sesedikit apa pun atau nama lainnya adalah strategi DCA (dolar cost average) lalu beli aset kripto. Misalnya Bitcoin, itu kan, sudah King of Crypto, beli sedikit-sedikit dengan strategi DCA. Nanti tanpa kita sadari, setelah dua hingga tiga bulan, kita akan merasa harganya sudah lebih tinggi,” tuturnya.
Belajar
Investasi tidak dapat dilakukan secara sembarangan. Apa pun jenis asetnya, Anda diharapkan memiliki pengetahuan mengenai aset tersebut, baik secara fundamental maupun analisis. Hal ini dibutuhkan agar Anda bisa menentukan strategi investasi yang tepat sesuai dengan tujuan.
Selain itu, dengan memiliki wawasan atau edukasi yang mumpuni, Anda juga jadi lebih matang ketika berinvestasi. Anda bukan hanya mengerti keuntungan yang akan diterima, tetapi juga risiko yang ada.
Investasi jadi dapat dilakukan secara bertanggung jawab. Yang tak kalah penting, Anda jadi tidak mudah tertipu oleh scam yang mengatasnamakan investasi.
Cari penghasilan tambahan
Setelah poin tersebut berhasil dijalankan, kini saatnya mengandalkan gaji sebagai modal berinvestasi. Kalau menurut Anda gaji saja tidak cukup, maka bisa melakukan pekerjaan tambahan untuk memperoleh penghasilan lebih.
Misalnya dengan membuka jasa terjemahan, jasa les, menjadi freelance, atau berjualan online. Dengan cara ini, modal investasi Anda juga jadi semakin besar, imbal hasilnya juga bisa jadi semakin menarik.
Hemat, hemat, hemat
Menahan godaan untuk tidak belanja tentu sulit. Tetapi, kalau ingin berinvestasi dengan nyaman dan aman, Anda harus mau dan mampu berhemat. Kencangkan ikat pinggang Anda dan jangan sampai goyah.
Anda bisa membiasakan diri dengan membawa botol minum dan bekal pribadi ketika bepergian. Anda juga harus mengurangi kebiasaan untuk jajan atau membeli barang-barang yang kurang diperlukan.
Pilih investasi yang paling sesuai
Terakhir dan yang tak kalah penting, Anda harus memilih instrumen investasi yang paling sesuai. bisa memulai investasi dalam bentuk konvensional seperti tabungan, membeli reksa dana atau obligasi, membeli saham, atau yang tengah populer adalah kripto.