Sering kali, uang tunjangan hari raya (THR) yang diperoleh pegawai negeri sipil (PNS) hingga karyawan swasta saat lebaran ludes begitu saja.
Banyak orang yang bilang, ketika THR cair ibarat air yang langsung mengalir begitu saja. Apalagi, sejumlah pusat perbelanjaan menggelar midnight sale dengan diskon menggiurkan.
Biar uang THR lebaran 2018 aman dan tidak hanya numpang lewat, perlu cermat dalam mengalokasikannya. Ibarat gaji ke-13 bagi karyawan swasta, THR bukanlah 'uang kaget' yang harus dihabiskan saat itu juga.
Meski sebagai penghasilan tambahan, Anda juga tetap perlu memanfaatkan uang THR secara bijak. Tak perlu terburu nafsu akibat tergiur midnight sale atau promosi belanja online menjelang lebaran.
Tak bisa dipungkiri, tingkat konsumsi barang menjelang Hari Raya Idul Fitri melonjak tajam. Survei Shopback tahun ini mengenai perilaku konsumen belanja daring di lima kota besar Indonesia mengungkap bahwa mayoritas konsumen belanja daring yang rata-rata adalah kalangan muda, akan meningkatkan jumlah pengeluaran untuk berbelanja kebutuhan pada ramadan dan lebaran.
Berikut tips mengelola uang THR lebaran yang dirangkum Alinea.id biar tak segera ludes:
1. Buat skala prioritas anggaran
Ketika memperoleh THR, hal pertama yang harus dilakukan adalah membuat skala prioritas anggaran. Tips pertama tersebut dikatakan oleh Head of Wealth Management & Digital Retail Business Commonwealth Bank Ivan Jaya, seperti dilansir Antara.
Menurut dia, dana THR idealnya tidak dihabiskan seluruhnya untuk keperluan lebaran. Disarankan, kebutuhan hari raya yang menjadi prioritas antara lain pembayaran zakat, kebutuhan mudik, hingga THR bagi pembantu rumah tangga atau sopir.
2. Kebutuhan mudik
Chief Marketing Officer Sun Life Financial Indonesia Shierly Ge, menyarankan THR dialokasikan untuk memenuhi kebutuhan utama hari raya yang telah dialokasikan sejak awal. Misalnya, membayar zakat, membeli makanan atau kue lebaran, biaya transportasi mudik, berwisata bareng keluarga, hingga angpau bagi saudara-saudara yang masih kecil.
Kebutuhan lain yang tidak terlalu penting misalnya membeli baju baru atau perhiasan, sebaiknya dikesampingkan terlebih dahulu. Begitu pula dengan pembelian gadget baru, disarankan untuk tidak menjadi prioritas. Ingat, beli barang yang dibutuhkan, bukan yang diinginkan.
3. Bayar utang
Mendapatkan dana THR, menurut Ivan juga harus dialokasikan untuk membayar sejumlah kewajiban utang. Misalnya saja, cicilan kendaraan, cicilan rumah, kartu kredit, hingga utang piutang lainnya.
Alokasi itu harus didisisihkan sebelum lebaran. Karena, jika baru dipikirkan setelah lebaran, alokasi dana dipastikan akan semakin menipis dan sulit untuk membayar utang. Ingat, bunga pinjaman akan terus membengkak bila tidak dibayar cicilannya.
4. Investasi dan tabungan
Baik Ivan maupun Shierly, menyarankan agar mengalokasikan terlebih dahulu untuk investasi dan tabungan. Setidaknya berkisar antara 10%-50% dari total uang THR yang diterima.
Investasi dapat berupa membeli logam mulia, reksa dana, hingga deposito dan saham. Kebiasaan investasi perlu dilakukan agar uang THR tidak habis begitu saja.
Dana THR juga disarankan untuk ditabung. Khususnya untuk kebutuhan dana darurat, pembayaran pajak bumi dan bangunan (PBB) setiap tahun, hingga kurban.
5. Berbagi
Terakhir, uang THR perlu juga dialokasikan untuk berbagi dengan orang-orang yang membutuhkan di sekitar Anda. Empati diperlukan saat lebaran agar kebahagiaan hari raya juga dirasakan oleh orang-orang yang kekurangan.
Berbagi dan membantu orang yang kurang mampu, membuat uang THR yang dikantongi akan lebih bermanfaat dan bermakna. Sisihkan sekitar 2,5% dari THR yang diperoleh untuk diberikan sebagai zakat bagi orang yang membutuhkan. Semoga bermanfaat.