close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Alinea.id/Dwi Setiawan.
icon caption
Ilustrasi. Alinea.id/Dwi Setiawan.
Bisnis
Rabu, 30 Agustus 2023 19:30

Tips keuangan buat Gen X dan Z

Langkah pertama yang harus dilakukan oleh Gen X dan Z agar memiliki keuangan yang sehat adalah dengan melepaskan diri dari FOMO.
swipe

Kemajuan teknologi dan perkembangan zaman berdampak pada perilaku manusia di masing-masing generasi, temasuk dalam urusan pengelolaan keuangan.

"Generasi terdahulu cenderung menghindari utang, bahkan untuk membeli aset besar seperti mobil," kata Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Dimas Ardhinugraha, dalam keterangan resminya.

Berbeda halnya dengan generasi yang lebih muda, seperti Generasi X dan Z, yang tidak “anti” berutang untuk memuaskan keinginan gaya hidup seperti konser musik dan liburan. Hal ini dikuatkan dengan data Fintech P2P Lending OJK yang mengungkap bahwa 60% pinjaman disalurkan ke nasabah yang berusia 19-4 tahun atau Gen X dan Y. Padahal, populasi di Indonesia didominasi (53,81%) oleh Gen X dan Y.

Hindari jebakan FOMO 
Paparan sosial media dan tekanan di lingkungan pertemanan bisa menyebabkan FOMO (fear of missing out) atau perasaan takut tertinggal tren kekinian di kalangan anak muda. Sehingga, tidak jarang kita ikut-ikutan tren, seperti ikut investasi di crypto padahal minim ilmu tentang cryptocurrency, atau ikut war tiket konser musik padahal tidak punya uangnya.

"Kemudahan pengajuan pinjaman ikut mendukung jebakan FOMO, membuat kita mengambil keputusan keuangan tanpa persiapan matang. Intinya, fenomena “ikut-ikutan” ini berpotensi untuk merugikan diri sendiri karena menjerumuskan untuk melakukan sesuatu yang kita tidak siap," tutur dia. 

Jadi, langkah pertama yang harus dilakukan oleh Gen X dan Z agar memiliki keuangan yang sehat adalah dengan melepaskan diri dari FOMO. Hindari mengambil keputusan keuangan karena ikut-ikutan, baik dalam hal pengeluaran maupun investasi. 

Belanjakan sesuai skala prioritas keuangan 
Selanjutnya, buat daftar skala prioritas keuangan. Dengan uang yang terbatas dan keinginan yang tanpa batas, memiliki daftar skala prioritas keuangan tentunya bisa membantu kita agar terhindar dari masalah ekonomi. Penyusunan skala prioritas dapat dilakukan dengan mendahulukan kebutuhan daripada keinginan.

Contoh kebutuhan antara lain biaya transportasi dan makan sebulan, sewa rumah, listrik, dan lain-lain. Sedangkan contoh keinginan antara lain skin care, tiket konser, tiket liburan, staycation, dan lain-lain. Agar memiliki keuangan yang sehat, belanjakan uang kita sesuai dengan daftar skala prioritas, dimulai dari urutan teratas. 

Pilih investasi yang sesuai 
Agar terhindari dari kerugian dalam berinvestasi, seharusnya keputusan penempatan investasi dilakukan oleh investor dengan berbekal pengetahuan yang cukup, bukan sekedar ikut-ikutan. Bagi investor yang memiliki keterbatasan pengetahuan, waktu, dana, dan informasi pergerakan harga atau pasar bisa memanfaatkan reksa dana.

Reksa dana merupakan produk investasi di pasar modal yang dikelola oleh manajer investasi profesional dan berpengalaman. Tersedia beragam jenis reksa dana untuk beragam tipe investor, mulai dari reksa dana pasar uang yang cocok untuk investor yang konservatif atau menghindari risiko, hingga reksa dana saham yang cocok untuk investor yang agresif atau berani mengambil risiko yang sangat tinggi. 

Bagi Gen X dan Z yang umumnya memiliki profil risiko agresif, reksa dana saham dapat dijadikan pilihan investasi utama, dipadukan dengan reksa dana pendapatan tetap. Sebagai gambaran, reksa dana saham Manulife Dana Saham (MDS) Kelas A memberikan imbal hasil sebesar 2,47% dalam sebulan terakhir (1-31 Juli 2023). Pada periode yang sama, reksa dana pendapatan tetap Manulife Obligasi Unggulan (MOU) kelas A memberikan imbal hasil 0,23% dan Manulife Obligasi Negara Indonesia (MONI) II memberikan imbal hasil 0,41%. 

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan