Meski sempat dipaksakan akan dioperasikan, ruas jalan tol layang Jakarta-Cikampek dipastikan tidak bisa digunakan untuk mudik Lebaran.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono memastikan ruas jalan tol layang (elevated) Jakarta-Cikampek kilometer 46 tidak bisa digunakan secara fungsional saat arus mudik Hari Raya Idul Fitri 2019.
Pasalnya, saat ini pengerjaan tol layang tersebut diatur secara terbatas hanya malam hari saja. Selain itu, aktivitas di bawah jalan layang, terbilang sangat padat.
"Jadi, bahaya kan. Aturannya (pengerjaan tol layang) bersih dari aktivitas manusia. Juga musim hujan, sehingga mengutamakan keselamatan," kata Basuki di usai melakukan rapat kerja dengan Komisi V DPR, Senin (25/3).
Basuki memastikan, penyelesaian pembangunan jalan tol layang Jakarta-Cikampek mundur dari yang ditargetkan atau pada Maret 2019. Karena saat mudik Lebaran 2019 pun, pembangunan tol layang tersebut juga akan terhenti.
"Bakal kelar Juni-Juli. Pada mudik Lebaran, pembangunannya berhenti juga. Saya lebih baik, jalan di bawah itu dipinggirkan semua (dari aktivitas lalu lintas). Itu lebih save. Saya enggak mau ngotot, karena lebih berbahaya apabila digunakan. Ada jalan lain yang masih kita upayakan untuk melayani pemudik," tutur Basuki.
Sebelumnya, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan mengharapkan tol elevated Jakarta-Cikampek kilometer 46 bisa digunakan secara fungsional pada puncak arus mudik Lebaran 2019.
Direktur Jenderal Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi mengatakan saat ini jalan tol untuk mudik Lebaran yang belum ke tahap finalisasi tinggal menyisakan tol elevated atau jalan tol layang.