close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Logo TBIG. Istimewa
icon caption
Logo TBIG. Istimewa
Bisnis
Rabu, 02 Desember 2020 16:49

Tower Bersama Infrastructure terbitkan obligasi Rp750 miliar

Bunga untuk obligasi ini akan dibayarkan setiap kuartal.
swipe

PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) menyelesaikan penerbitan Obligasi Berkelanjutan IV Tower Bersama Infrastructure Tahap II Tahun 2020 (Obligasi TBIG IV Tahap II).

Total penerbitan Obligasi TBIG IV Tahap II adalah sebesar Rp750 miliar yang terdiri dari Rp295 miliar pada tingkat bunga tetap 5,75%, untuk tenor 370 hari dan Rp455 miliar pada tingkat bunga tetap 7,25%, untuk tenor tiga tahun.

Bunga untuk obligasi ini akan dibayarkan setiap kuartal. Obligasi TBIG IV Tahap II adalah setara kewajiban senior tanpa jaminan khusus dari TBIG.

Chief Financial Officer (CFO) Tower Bersama Infrastructure Helmy Yusman Santoso mengatakan, dana dari penawaran ini, setelah dikurangi biaya penerbitan, akan digunakan untuk pembayaran sebagian kewajiban finansial dari entitas anak perseroan. Khususnya fasilitas pinjaman revolving US$375 juta dari credit facilities yang ada.

Adapun Obligasi TBIG IV Tahap II akan dicatatkan di Bursa Efek Indonesia pada 3 Desember 2020.

"Obligasi TBIG IV Tahap II adalah penerbitan ketiga kami di pasar obligasi Rupiah tahun ini dan dengan harga terendah. Kami berharap dapat terus mengakses pasar obligasi Rupiah seiring dengan pertumbuhan bisnis kami," kata Helmy dalam keterangan resmi yang diterima Alinea.id, Rabu (2/11).

Sebagai informasi, per 30 September 2020, total pinjaman (debt) perseroan, jika pinjaman dalam mata uang US Dollar yang telah dilindung nilai diukur dengan menggunakan kurs lindung nilainya, adalah sebesar Rp22,407 triliun dan total pinjaman senior (gross senior debt) sebesar Rp10,2 triliun.

Dengan saldo kas yang mencapai Rp574 miliar, maka total pinjaman bersih (net debt) menjadi Rp21,83 triliun dan total pinjaman senior bersih (net senior debt) perseroan menjadi Rp9,625 triliun.

Menggunakan EBITDA triwulan ketiga 2020 yang disetahunkan, maka rasio pinjaman senior bersih terhadap EBITDA adalah 2,04 kali dan total pinjaman bersih perseroan terhadap EBITDA adalah 4,63 kali. Helmy menuturkan hal tersebut di bawah ketentuan surat utang perseroan, yang menyaratkan rasio total pinjaman, yang diukur dengan menggunakan kurs lindung nilai, terhadap EBITDA kuartal terakhir yang disetahunkan untuk tidak lebih dari 6,25 kali.

“Kami dengan bahagia mengumumkan Fitch Ratings Indonesia telah menaikkan peringkat nasional jangka panjang TBIG ke AA+(idn) dengan outlook stabil. Hal ini sejalan dengan Fitch Internasional yang menaikkan peringkat ke investment grade BBB-, untuk peringkat jangka panjang mata uang asing TBIG. Kami terus memiliki visibilitas arus kas yang kuat dan pertumbuhan yang kuat," ucap Helmy. 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan