close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Antara.
icon caption
Ilustrasi. Foto Antara.
Bisnis
Kamis, 30 Juli 2020 19:31

Tower Bersama raup pendapatan Rp 2,58 triliun

TBIG juga telah membagikan dividen sebesar Rp606 miliar pada bulan Juni.
swipe

Emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk. (TBIG) mencatat pertumbuhan pendapatan 13,17% year on year (yoy) pada semester 1-2020 menjadi Rp 2,58 triliun dibandingkan periode yang sama tahun 2019 yang sebesar Rp 2,28 triliun.

CEO TBIG Hardi Wijaya Liong mengatakan per 30 Juni 2020 perusahaan memiliki 31.039 penyewaan dan 15.893 site telekomunikasi. Site telekomunikasi milik perseroan terdiri dari 15.772 menara telekomunikasi dan 121 jaringan DAS. 

Dengan angka total penyewaan pada menara telekomunikasi sebanyak 30.918, maka rasio kolokasi (tenancy ratio) perseroan menjadi 1,96, naik dari 1,85 di akhir tahun 2019. Selain itu, perseroan menambahkan penyewaan kotor sebanyak 2.517 yang terdiri dari 370 sites telekomunikasi dan 2.147 kolokasi untuk setengah tahun pertama 2020. 

"Seiring dengan pelanggan telekomunikasi kami yang berfokus pada densifikasi dan perluasan jaringan 4G mereka, kami mendapat permintaan kolokasi yang kuat, di mana meningkatkan rasio kolokasi menjadi 1,96,” katanya dalam keterangan resmi, Kamis (30/7).

Hardi mengklaim selama pandemi Covid-19 pihaknya terus membantu pelanggan telekomunikasi dalam perluasan jaringan serta persyaratan layanan berkelanjutan mereka. TBIG juga terus beroperasi sekaligus mengambil langkah-langkah tambahan untuk memastikan menjaga kesehatan karyawannya.

Sementara itu, laba sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) pada semester I-2020 mencapai Rp2,22 triliun.

“Bisnis kami memiliki arus kas yang kuat, didorong oleh kontrak pendapatan yang terlihat dan berulang dari para pelanggan telekomunikasi kami. Bahkan dengan pertumbuhan top line yang kuat dan dividen sebesar Rp606 miliar yang dibayarkan pada bulan Juni," ujar CFO TBIG Helmy Yusman Santoso.

Helmy  melanjutkan, pihaknya telah mempertahankan leverage perusahaan 4,8 kali lipat dibandingkan tahun sebelumnya, jauh di bawah covenant atau perjanjian obligasi perusahaan untuk tidak lebih dari 6,25 kali untuk total pinjaman terhadap EBITDA kuartal terakhir yang disetahunkan.

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan