Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) Warih Andang Tjahjono berharap, dapat berkontribusi lebih besar lagi, agar dapat bersama-sama tumbuh dan meningkatkan daya saing global untuk memenuhi perkembangan industri otomotif Indonesia dan global.
"Pada 2023, TMMIN menargetkan ekspor Kijang Innova Zenix sebanyak lebih dari 8.000 unit dengan komposisi 30% tipe HEV dan 70% tipe internal combustion engine (ICE) ke negara-negara di kawasan Asia, Afrika, Amerika Latin, dan Timur Tengah. Diharapkan, ekspor Innova Zenix ini akan terus meningkat dari tahun ke tahun dengan target 17,000 unit di 2025 untuk tipe hybrid dan konvensional," kata dia dalam keterangan tertulisnya, Selasa (21/2).
Saat ini, kapasitas produksi TMMIN per tahun mencapai 320.000 unit kendaraan serta 440.000 unit engine dan part yang diproduksi pada empat pabrik di Karawang dan Sunter.
Kemudian, ekspor pada 2022 mencapai 136.000 unit CBU, dengan total ekspor secara kumulatif sampai dengan 2022 mencapai lebih dari dua juta unit CBU ke lebih dari 100 negara di Timur Tengah, Afrika, Asia Selatan, Asia Tenggara, Asia Timur, Amerika Latin, Oceania, dan Australia.
Sedangkan total investasi Toyota yang sudah terealisasi sampai 2022 mencapai Rp77,9 triliun, dengan komitmen adanya tambahan investasi sebesar Rp27,1 triliun hingga 2026.
Sementara, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, TMMIN telah 50 tahun mengembangkan sektor otomotif di tanah air.
“50 tahun ini bukan waktu yang pendek. TMMIN menjadi salah satu perusahaan yang hadir saat di mana Indonesia memulai proses industrialisasi pada saat itu,” ungkapnya.
Perjalanan Toyota di Indonesia menjadi terdepan karena perusahaan tidak pernah kehilangan ide untuk berinovasi dalam pengembangan produk dan teknologinya. “Kijang Innova Zenix ini adalah wujud nyata salah satu inovasi anak bangsa yang bisa menembus pasar ekspor yang memiliki kandungan lokal sebesar 70%. Ini merupakan sebuah kebanggan kita,” ujarnya.