Kali ini, peritel asal Amerika Serikat ini berencana untuk melakukan penawaran umum perdana atau IPO. Toys R Us berencana menjual sahamnya sebesar US$ 2 miliar.
Sumber Bloomberg melaporkan bahwa Toys R Us tengah berkonsultasi dengan bank investasi untuk mempelajari kelayakan rencana IPO perusahaan. Toys R Us akan melantai di bursa Hong Kong.
"Saat ini sedang dalam tahap diskusi," tukas sumber tersebut. Adapun alasan IPO di Asia karena anak perusahaan Toys R Us di Asia yang telah didirikan tahun 1986, bisnisnya masih terbilang bagus ketimbang di Amerika.
Sebagai informasi, Toys R Us di Asia dimiliki oleh Grup Fung yakni perusahaan yang bergerak di sektor supply chain. Perusahaan milik konglomerat bersaudara asal Hong Kong yakni Victor dan William Fung belum mengkonfirmasi rencana IPO Toys R Us.
Seperti diketahui, Toys R Us mengumumkan pengajuan kebangkrutan pada September 2017. Perusahaan mengaku kesulitan menghadapi persaingan bisnis secara harga dengan e-commarce. Plus, tidak mampu membayar utang obligasi jatuh tempo.
Disisi lain, bisnis ritel di Amerika Utara juga sangat lesu. Namun kondisi di Asia dinilai lebih baik, sehingga opsi untuk IPO dipertimbangkan demi mempertahankan eksistensi bisnis.
Hal ini berkaca di toko India dimana pada Oktober lalu untuk pertama kali toko Toys R Us hadir di Bangalore. Bahkan perusahaan berencana untuk menambah dua toko baru di India.
Sayang, bisnis perusahaan yang identik dengan lambang jerapah ini, justru nelangsa di AS dan Inggris. Kedua negara sedang mengalami penjualan mainan anak yang terus turun.
Bahkan di Inggris sejumlah pemasok mainan telah menghentikan pengiriman barang ke Toys R Us. Mereka khawatir sewaktu-waktu perusahaan dinyatakan bangkrut.
Sunday Telegraph melaporkan dua pemasok yakni Worlds Apart dan Tutti Bambini telah menghentikan pengiriman ke perusahaan tersebut. Menyusul juga sejumlah pemasok kecil.
Analis pun pesimis menilai rencana IPO. Analis memprediksi IPO belum tentu dapat berjalan mulus.
Sebab investor cenderung gelisah dan ragu untuk berinvestasi di Toys R Us. Bukan tidak mungkin, IPO yang diharapkan dapat sukses justru malah merugi.
Toys R Us dimiliki oleh KKR, Bain Capital dan Vornado Realty Trust. Ketiga perusahaan tersebut mengakuisisi Toys R Us tahun 2005 sebesar US$ 7,5 miliar. Namun belakangan KKR dan Vornado menilai Toys R Us tidak berarti dan menghentikan investasinya.