Perusahaan label rekaman dan manajemen artis Trinity Optima Production (TOP) kini aktif menjajaki bidang bisnis nonmusik melalui beberapa unit bisnisnya.
Sebut saja keterlibatannya dalam beberapa proyek film dan series di platform over-the-top media service (OTT), brand extension artis, hingga investasi ke beberapa startup di Indonesia.
CEO TOP Yonathan Nugroho memaparkan, langkah tersebut merupakan bagian dari persiapan perusahaan yang akan melakukan transisi menjadi group holding company dalam waktu dekat.
Pun demikian, jantung bisnis utama sebagai label rekaman dan manajemen artis akan tetap berjalan dan menjadi prioritas pendapatan TOP.
“Saat ini kami sedang bersiap menjadi korporasi hiburan di Indonesia, menimbang perusahaan dan tim manajemen sudah memiliki bekal ilmu dan pengalaman yang solid untuk mencapai agenda-agenda yang lebih besar lagi,” ujarnya pada Selasa (29/11).
Salah satu bentuk komitmen TOP untuk menjadi grup usaha adalah dengan mengembangkan perusahaan investasi Trinity Ventures untuk memperluas jangkauan jaringan dan peluang kolaborasi.
Arah investasi Trinity Ventures sendiri menganut paham yang lebih independen. Artinya, perusahaan terbuka untuk berinvestasi di luar core bisnis TOP, selama dipandang visioner dan memiliki inovasi yang disruptif.
Sementara itu, aksi ekspansi perusahaan ke sektor pendanaan juga lumrah dilakukan. CEO Jagartha Advisor FX Iwan menyebutkan, pola corporate venture capital (CVC) biasanya terbagi menjadi dua mazhab.
“Pertama, CVC ada untuk berinvestasi pada bisnis yang dekat dengan core bisnis mereka, atau disebut Horizon 1 (Inovasi bertahap dan berkelanjutan). Sementara itu, ada CVC yang dibuat dengan misi menjadi independen dari grup usaha. CVC ini menargetkan bisnis apa saja, termasuk di luar core mereka, dan disebut investasi Horizon 2 dan 3 (Inovasi Disruptif),” papar Iwan.
Trinity Ventures sendiri telah berinvestasi ke beberapa merek dan startup di Indonesia sejak pertama dirintis pada 2021. Menariknya, Trinity Ventures memiliki dua metode investasi yang terinspirasi dari value TOP sebagai management artist.
“TOP selama ini punya keunggulan di bidang management artist dan pengembangan value talent agar punya umur karir yang panjang,” katanya.
Kedua, investasi ke sektor yang lebih riil, seperti brand, komunitas, dan startup yang memiliki proyek-proyek spesifik. Namun, metode kedua ini tidak hanya dibantu dari pendanaan, tetapi juga dari sisi operasional, legal, marketing, campaign, dan sponsorship,” ucap iwan.
Salah satu investasi Trinity Ventures dengan metode pendanaan murni adalah Sayurbox, Wahyoo, dan SerMorpheus. Sedangkan untuk metode kedua, pendanaan dan dukungan advisory bisnis mengandalkan unit bisnis bernama “TOP+” untuk mengembangkan merek seperti Purnama Beauty, Ayam Paduka dari Wahyoo, serta tim esports GPX.
Ke depannya, TOP bersama CVC masih akan mengeksplor bidang usaha unik dan inovatif lainnya di Indonesia. Selain mengamati tren startup secara berkala, pihak TOP juga akan melakukan penilaian pada beberapa calon mitra.