PT Perintis Triniti Properti Tbk. (Triniti Land) membidik dana Rp200 miliar-Rp250 miliar dari penawaran perdana saham (initial public offering/IPO).
Triniti Land bakal melepas sebanyak-banyaknya 1,09 miliar lembar saham kepada publik lewat IPO di Bursa Efek Indonesia (BEI). Jumlah saham yang dilepas tersebut setara dengan 25% dari seluruh jumlah modal disetor perseroan.
Triniti menetapkan harga saham sebesar Rp200-Rp250 per lembar. IPO Triniti Land rencananya akan dilaksanakan pada 15 Januari 2020.
Presiden dan Chief Executive Officer (CEO) Triniti Land Ishak Chandra mengatakan melalui skema IPO ini perseroan menargetkan perolehan dana Rp200 miliar hingga Rp250 miliar. Ishak mengatakan nantinya dana tersebut akan digunakan untuk memberikan pinjaman pada entitas anak, PT Triniti Menara Serpong, yang akan digunakan sebagai tambahan modal kerja dan pembangunan proyek Apartemen Collins Boulevard sebesar 35%.
"Kemudian sebesar 35% akan digunakan untuk memberikan pinjaman ke entitas anak, PT Puri Triniti Batam yang akan digunakan untuk modal kerja dan pembangunan proyek Marc's Boulevard," kata Ishak saat due diligence meeting Triniti Land di Jakarta, Jumat (13/12).
Sementara itu, sisa dana perolehan IPO sebesar 30% akan digunakan untuk biaya pengembangan dan modal kerja perseroan.
Untuk rencana tahun depan, Ishak mengatakan pihaknya akan melakukan ekspansi ke Jakarta Utara setelah tahun ini melakukan ekspansi ke Batam, Kepulauan Riau. Selain itu, perseroan juga terus menajajaki kemungkinan melakukan ekspansi ke luar wilayah Jabodetabek seperti ke Surabaya, Medan, Lampung, dan Makassar.
"Kami mau masuk ke proyek yang mengikuti perkembangan ekonomi, itu adalah proyek rumah terjangkau. Tapi, bukan dengan bermain di Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) atau rumah subsidi, kita akan masuk di harga proyek Rp900 juta," ujar dia.
Selain itu, kata Ishak, ke depan Triniti Land akan mulai mencari pendapatan berulang (recurring income) untuk memperkuat bisnis inti perseroan. Recurring income tersebut akan berasal dari bisnis mal, perkantoran dan hotel.
Akan tetapi, dari ketiga bisnis baru yang akan Triniti Land Jajaki, Ishak mengatakan perseroan tak akan terlalu agresif mengembangkan ketiga recurring income tersebut.
"Mal kita akan bangun yang kecil saja karena untuk support bisnis inti. Begitu juga dengan perkantoran," tutur Ishak.
Sementara untuk bisnis hotel, Ishak mengatakan Triniti Land tak akan bermain di hotel berbiaya murah (budget hotel) karena ke depannya akan terkena disrupsi. Triniti Land akan masuk ke pengembangan hotel bintang empat atau lima. Sebab, bisnis tersebut akan lebih bertahan lama dibandingkan dengan budget hotel.
Perseroan menunjuk Mirae Asset Sekuritas dan Royal Investium Sekuritas sebagai penjamin pelaksana emisi efek. Masa penawaran awal akan berlangsung pada 12-18 Desember 2019. Penawaran umum dijadwalkan 2-8 Januari 2020 dengan pencatatan saham perdana di BEI 15 Januari 2020.