Realisasi investasi di Banten pada periode Januari-Maret 2021 mencapai Rp14,78 triliun. Sebesar Rp7,81 triliun setara US$535 juta di antaranya berasal dari penanaman modal asing (PMA) untuk 984 proyek dan Rp6,97 triliun dengan 1.914 proyek sisanya diperoleh melalui penanaman modal dalam negeri (PMN).
Dengan nilai itu, menempatkan Banten pada posisi kelima nasional untuk PMDN dan PMA di peringkat keenam. Kemudian, capaian tersebut setara 28,22% dari target Rp51,3 triliun dalam rencana strategis (renstra) 2021.
Melansir situs web pemerintah provinsi (pemprov), investor asing terbanyak berasal dari Thailand dengan realisasi US$222.032 juta (22,02%), disusul Koreal Selatan US$147.929 juta (16,6%), Singapura US$60.812 juta (6%), Malaysia US$50.268 juta (4,96%), dan China US$5.512 juta (1,53%).
Jika dibandingkan dengan perolehan investasi tahun-tahun sebelumnya, terjadi perkembangan yang fluktuatif. Realisasi investasi 2018 mencapai Rp15,5 triliun, sedangkan 2019 sebesar Rp12,50 triliun, dan 2020 senilai Rp6,87 triliun.
Sementara itu, lokasi proyek investasi terbesar berada di Kota Cilegon dengan Rp5,39 triliun (36,47%) dengan 134 proyek, Kabupaten Tangerang Rp3,16 triliun (22,27%) dengan 1.079 proyek, dan Kota Tangerang Rp3,29 triliun (21,39%) dengan 759 proyek.
Selanjutnya, Kabupaten Serang Rp1,68 triliun (11,38%) 251 proyek, Lebak Rp0,59 triliun (4,05%) dengan 58 proyek, Kota Tangerang Selatan Rp0,58 triliun (3,98%) dengan 549 proyek, Pandeglang Rp0,05 triliun (0,38%) dengan 30 proyek, dan Kota Serang Rp0,01 triliun (0,09%) dengan 38 proyek.