PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk. (TUGU) membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp271 miliar selama 2020. Pencapaian ini turun 46,34% jika dibandingkan tahun sebelumnya sebesar Rp505 miliar.
Direktur Pemasaran Asuransi Minyak dan Gas Bumi Tugu Insurance Budi P Amir menyampaikan, penurunan laba tersebut merupakan dampak dari pelemahan ekonomi dan bisnis secara global akibat pandemi Covid-19.
“ 2020 merupakan tahun yang penuh tantangan. Pandemi Covid-19, pelemahan ekonomi, bencana banjir di awal tahun, penurunan ICP (Indonesia Crude Price), penurunan harga properti serta pelemahan pasar saham menjadi kontributor utama terjadinya penurunan laba Tugu Insurance,” kata Budi dalam keterangan resminya, Rabu (5/5).
Dia melanjutkan, sejak terjadinya pandemi, Tugu Insurance terus melakukan perbaikan dalam proses bisnisnya. Terutama dengan melakukan implementasi teknologi, untuk memastikan agar produk dan layanan yang diberikan bisa tetap terjaga dan tidak terjadi penurunan kualitas.
Pihaknya percaya perbaikan ini akan menjadi pertimbangan bagi pelanggan, baik individu maupun korporat di masa yang akan datang, dalam memilih produk asuransi.
Berdasarkan laporan keuangan perseroan, total pendapatan konsolidasian emiten anak usaha PT Pertamina (Persero) ini mengalami penurunan sebesar 14,88%, menjadi Rp2,46 triliun dari Rp2,89 triliun di tahun sebelumnya.
Total beban konsolidasian di 2020 mengalami penurunan sebesar 6,21% menjadi Rp2,12 triliun, seiring dengan efektivitas dan efisiensi proses yang dilakukan. Sementara laba per saham yang diatribusikan kepada pemilik entitas induk dasar dan dilusian juga turun menjadi Rp149 per saham, dari tahun sebelumnya sebesar Rp258 per saham.
Total aset emiten berkode saham TUGU ini adalah sebesar Rp19,46 triliun, turun dibandingkan 2019 sebedar Rp20,73 triliun. Penurunan aset ini khususnya dari aset reasuransi, sejalan dengan penyelesaian beberapa klaim besar di 2020, yang juga tercermin dalam penurunan liabilitas yang turun dari Rp12,46 triliun menjadi Rp11 triliun. Sementara total ekuitas mengalami kenaikan menjadi Rp8,46 triliun dibandingkan 2019 sebesar Rp8,27 triliun.
Saat ini, TUGU memiliki rasio solvabilitas sebesar 427,68%, turun sedikit dari 434,31% di 2019. Namun, nilai ini masih jauh di atas ketentuan minimal yang ditetapkan Otoritas Jasa Keuangan Institusi Keuangan Non-Bank (OJK-IKNB) sebesar 120%.
Lebih lanjut, Tugu Insurance tercatat mampu mempertahankan peringkat internasional dari AM Best selama lima tahun berturut-turut, dengan nilai Financial Strength Rating A- (excellent) dan Long Term Issuer Credit Rating a-, serta berhasil meningkatkan outlook-nya ke stable di 2020 karena berhasil mempertahan kinerja yang positif.