close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
ilustrasi. ist
icon caption
ilustrasi. ist
Bisnis
Jumat, 03 Desember 2021 13:15

Tumbuh positif, perluasan ekosistem QRIS melampaui target BI

QRIS sebagai QR code standard Indonesia hadir pada 17 Agustus 2019 lalu. Perkembangannya semakin pesat ketika pandemi Covid-19 terjadi.
swipe

Bank Indonesia (BI) melaporkan akseptasi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) terus mengalami pertumbuhan yang positif pada 2021. Tercatatkan jumlah pengguna QRIS yang telah mencapai lebih dari 13 juta merchant, melampau target tahun ini sebesar 12 juta.

"Sejak diluncurkan pada Agustus 2019, akseptasi QRIS terus tumbuh positif. Bahkan, perluasan ekosistem QRIS telah melampaui target BI, kita targetkan di 2021, 12 juta merchant QRIS, sekarang di November sudah mencapai 13 juta lebih,” kata Kepala Grup Departemen Kebijakan Sistem Pembayaran Bank Indonesia, Retno Ponco Windarti, dalam acara BI Bersama Masyarakat atau Birama 2021, Jumat (3/12/2021).

Dia menambahkan pada bulan Oktober 2021 tercatatkan di BI, bahwa nilai transaksi uang elektronik tumbuh tinggi hingga 55,5%  atau mencapai Rp29,23 triliun dan transaksi e-banking pun mengalami peningkatan meningkat 63%.

"Kemudian 3910 nilai menggunakan kartu ATM seperti kartu debit dan kartu kredit juga tercatat mencapai Rp6064 triliun dan ini tumbuh sekitar 6,3% di tengah pertumbuhan ekonominya sebenarnya belum tinggi saat pandemi Covid-19," jelasnya.

Retno mengungkapkan, Bank Indonesia tengah melakukan perluasan QRIS dan mulai menerapkan Standar Nasional Open Application Programming Interface Pembayaran (SNAP) dalam sistem pembayaran QRIS saat ini sudah tersebar di 34 provinsi. Bahkan mayoritas pengguna QRIS merupakan pelaku UMKM yang menjalankan bisnisnya di tengah pandemi.

"Sebanyak 88 persen ini dilakukan UMKM sehingga diharapkan bisa bantu masyarakat menjalankan usahanya di masa pandemi," kata Retno

QRIS sebagai QR code standard Indonesia hadir pada 17 Agustus 2019 lalu. Perkembangannya semakin pesat ketika pandemi Covid-19 terjadi. QRIS menjadi solusi sistem pembayaran fintech digitalisasi yang paling aman karena menghindari interaksi langsung yang berpotensi penularan virus corona.

Maka dari itu BI membuat pembayaran dengan inovasi yang efisien untuk ekonomi tetap tumbuh meskipun di tengah pandemi.

" Digitalisasi ini adalah salah satu solusi mendorong perkembangan ekonomi, terlihat sekarang semakin diterima oleh masyarakat. Mendukung ekosistem yang semakin meluas dengan efisien dengan inovasi kian berkembang. Misalnya, fintech berani mengeluarkan fintech dengan bank untuk tarik tunai uang elektronik di ATM Bank tanpa antri atau kemudian pembelian Reksadana bisa dilakukan melalui kanal uang elektronik hingga kolaborasi fintech dalam startup," tandasnya Retno di Webinar.

Di waktu yang bersamaan Global Markets Economist, sekaligus Perwakilan Perbankan Maybank Indonesia, Myrdal Gunarto menjelaskan pihaknya menyambut baik rencana BI dalam mendorong perekonomian digitalisasi. Terlihat dari pertumbuhanya yang berkembang sangat pesat dan  secara baik.

"Maybank menyambut baik niat, terkait perkembangan bisnis yang saat ini melalui digital banking, dengan begitu tentunya secara umum menjadi suatu peluang bisnis. Serta menciptakan potensi volume transaksi yang lebih tinggi lagi dan tentunya dengan kondisi baru tersebut, akan merubah suatu model bisnis perbankan," tutup Myrdal Gunarto.

Demikian pihaknya menambahkan, jika dilihat situasi perekonomian saat ini yang berubah menjadi digitalisasi dapat memberikan suatu aspek penambahan terkait dengan potensi tugas dari perbankan.  Antara lain memudahkan tugas menyiapkan infrastruktur, pembayaran dan pelayanan, dengan upaya mendukung perekonomian secara keseluruhan.

img
Ratih Widihastuti Ayu Hanifah
Reporter
img
Fitra Iskandar
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan