Platform e-commerce PT Global Digital Niaga atau Blibli, dikabarkan telah memilih penasihat untuk potensi melakukan penawaran umum perdana saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun depan.
Dilansir dari Bloomberg, perusahaan afiliasi Grup Djarum ini bekerja sama dengan Credit Suisse Group AG dan Morgan Stanley untuk menjajaki kemungkinan penjualan saham perdana. Menurut sumber Bloomberg, bank lain akan ditambahkan ke dalam daftar.
"Perundingan berada pada tahap awal dan ukuran IPO dapat bergantung pada bisnis mana saja yang diikutsertakan," tulis Bloomberg, Kamis (26/8).
Seorang perwakilan Blibli mengatakan ke Bloomberg, perusahaan terbuka untuk opsi yang akan memperluas ekosistemnya. Namun, dia menolak berkomentar langsung mengenai IPO
Rencana pencatatan saham perdana ini datang setelah meningkatnya kegiatan belanja online karena pandemi Covid-19.
Jika Blibli melanjutkan rencana IPO, maka Blibli akan bergabung dengan e-commerce lainnya di BEI, yakni PT Bukalapak.com Tbk. (BUKA). Sebagaimana diketahui, Bukalapak berhasil mengumpulkan dana segar US$1,5 miliar atau Rp21,9 triliun dari IPO. IPO Bukalapak menjadi IPO terbesar di Indonesia, melampaui IPO Adaro Energy sebesar US$1,3 triliun pada 2008.
Sebagai informasi, Blibli merupakan e-commerce yang berdiri pada 2011. Sebagaimana dikutip dari situs resminya, Blibli menawarkan berbagai pilihan produk yang disediakan oleh lebih dari 100.000 mitra usaha, mulai dari kebutuhan primer, produk elektronik termasuk gadget, kebutuhan sehari-hari hingga produk untuk keperluan gaya hidup.