close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki usai diskusi mengenai perkembangan masa depan UKM Indonesia di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (26/12/2019). Alinea.id/Annisa Saumi.
icon caption
Menteri Koperasi dan UMKM Teten Masduki usai diskusi mengenai perkembangan masa depan UKM Indonesia di Gedung Smesco, Jakarta, Kamis (26/12/2019). Alinea.id/Annisa Saumi.
Bisnis
Kamis, 26 Desember 2019 16:12

UMKM diminta cari pendanaan selain dari KUR

UMKM masih sulit memperoleh pendanaan karena lingkup bisnis yang sempit.
swipe

Menteri Koperasi dan Usaha Mikro Kecil Menengah (Menkop dan UMKM) Teten Masduki berharap para UMKM tak hanya mengandalkan dana Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebagai sumber pendanaan.

"Harus ada modal ventura pembiayaan non-bank leasing untuk UMKM. Leasing motor saja bisa, masak mesin kopi tidak bisa?" ujar Teten saat diskusi seputar UMKM di Jakarta, Kamis (26/12).

Sementara itu, pendiri UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) Nining I. Soesilo mengatakan apabila ingin UMKM terus tumbuh, pembiayaan tak boleh hanya mengandalkan KUR saja, melainkan melalui bank, non-bank, dan modal ventura.

"UMKM kalau mau besar tak boleh hanya mengandalkan KUR, karena KUR kan kecil," ujar Nining dalam kesempatan yang sama.

Namun, untuk pembiayaan melalui modal ventura ini, Nining mengatakan masih banyak UMKM yang takut apabila ada manajemen dari luar masuk dan mengambil alih usaha mereka.

"UMKM naik kelas itu susah banget, karena pertama, UMKM itu produknya enggak ada yang beli," tutur Nining.

Kedua, lanjut Nining, UMKM masih berpikir mereka harus terbang di bawah radar pajak. Sehingga, UMKM takut menjadi besar karena harus membayar pajak. Alasan ketiga, akses pembiayaan bagi UMKM masih susah.

Lebih lanjut, Nining mengatakan, apabila pemerintah ingin mendongkrak kinerja UMKM, maka perlu dipilih UMKM yang memang ingin memperbesar usaha. Sebab, menurut survei yang dilakukan FEB UI, tak semua UMKM ingin memperbesar usahanya.

"Dari survei yang kami lakukan, kami menemukan tidak semua UMKM mau tumbuh besar. Waktu kami di Bangka Belitung, saya survei ke 475 UMKM, dan prioritas membesarkan usaha itu prioritas ke-12, sedangkan prioritas pertama adalah anak bisa sekolah," kata Nining.

Nining melanjutkan, ketika dirinya melakukan survei lagi ke responden pembiayaan Ultra Mikro (UMi) ke 2.000 responden, memperbesar usaha menjadi prioritas ke-20 bagi mereka. Sedangkan prioritas nomor satu adalah bisa makan dan minum. Lalu, survei Nining ke debitur Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), memperbesar usaha menjadi prioritas ke-8.

"Berarti semakin besar usaha, semakin mereka memiliki keinginan untuk memperbesar usaha. Yang repot, kebanyakan UMKM kita yang memproduksi 60% total PDB kita, itu masih belum mau memperbesar usaha," tutur Nining. 

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Laila Ramdhini
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan