PT Unilever Indonesia Tbk. (UNVR) membuka peluang untuk melakukan investasi dengan mengakuisisi brand baru guna memperkaya portofolio produk perseroan.
Direktur Keuangan Unilever Indonesia Arif Hudaya mengatakan pihaknya selalu melihat portofolio transformasi dari merek-merek perseroan. Tahun ini, perusahaan telah menganggarkan dana 1% dari penjualan sebagai belanja modal atau capital expenditure (capex).
"Belanja modal tersebut diberikan kepada produk yang sangat berkembang pesat dalam kondisi krisis ini. Kesempatan akuisisi, kami akan lakukan dalam investasi yang tepat," kata Arif dalam paparan publik virtual Unilever Indonesia, Selasa (3/11).
Dia melanjutkan, selama periode berjalan, Unilever Indonesia telah meluncurkan 63 produk-produk inovasi, baik dalam bentuk brand baru, produk baru dalam brand yang sama, maupun produk dan brand yang sama dalam kemasan yang berbeda.
"Ke depannya, tingkat inovasi yang tepat dalam krisis ini sangat penting. Jadi inovasi yang kami pilih biasanya sudah sangat selektif," ujarnya.
Sementara Direktur Unilever Ira Noviarti mengatakan untuk melakukan inovasi, pihaknya melihat konsumen dari berbagai segmen, kebutuhan, dan preferensi konsumen.
"Kami juga melihat ke depan, kira-kira apa yang akan dibutuhkan konsumen ke depannya, yang belum di-address inovasi kami," tuturnya.