close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi marketplace asal China, Temu. Foto tangkapan layar Play Store.
icon caption
Ilustrasi marketplace asal China, Temu. Foto tangkapan layar Play Store.
Bisnis
Sabtu, 12 Oktober 2024 18:49

Untung-rugi Temu akuisisi Bukalapak

Marketplace asal China, Temu dirumorkan bakal mengakuisisi Bukalapak.
swipe

Marketplace asal China, Temu dirumorkan bakal mengakuisisi PT Bukalapak.com. Sesaat setelah kabar tersebut beredar, harga saham emiten yang diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode BUKA itu melambung 25,22% ke level Rp144 per saham pada perdagangan Senin (7/10). Satu hari setelahnya saham BUKA masih berhasil bertahan di zona hijau dengan penguatan 2,08%. Namun kemudian turun. Dalam sebulan terakhir saham BUKA sudah naik 16,24%.

Kenaikan harga saham itu terjadi hanya beberapa hari setelah Direktur Bukalapak Teddy Nuryanto Oetomo mengajukan pengunduran diri.

Sekretaris Perusahaan Bukalapak Cut Fika Lutfi dalam keterbukaan informasi di BEI mengaku tidak mengetahui perihal isu tersebut. Jika memang ada rencana akuisisi oleh Temu, dia bilang, pihaknya akan melakukan keterbukaan informasi sesuai peraturan yang berlaku. 

Ia mengimbau agar para pemegang saham publik dan investor dapat memperhatikan keterbukaan informasi yang disampaikan oleh perseroan sebelum membuat keputusan investasi.

"Tidak ada informasi atau kejadian penting lainnya yang material dan dapat memengaruhi kelangsungan hidup perseroan serta dapat memengaruhi harga saham perseroan yang belum diungkapkan kepada publik," katanya, Selasa (8/10).

Plus dan minus-nya

Director PT Reliance Sekuritas Indonesia Tbk. , Reza Priyambada mengatakan, rencana akuisisi ini harus mendapat persetujuan dari sejumlah pihak. Mulai dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK), BEI, hingga kementerian.

Tujuan pelaksanaan akuisisi itu juga harus dipastikan. Hal ini dilakukan agar Temu tidak hanya memanfaatkan jaringan Bukalapak sehingga bisa memasarkan barang-barang yang ada di aplikasinya.

“Karena jika Temu masuk Indonesia dampaknya akan besar, terutama terhadap barang-barang lokal. Akibatnya persaingan menjadi tidak sehat dan bisa mematikan industri dalam negeri,” katanya kepada Alinea.id, Kamis (10/10).

Kendati demikian ia menekankan, bila akuisisi tersebut dilakukan untuk menambah portofolio investasi Temu, maka tidak ada masalah. Pasalnya, bakal ada transfer teknologi ke Bukalapak dan memberikan nilai tambah.

“Sehingga ada nilai tambah yang diberikan kepada BUKA untuk sustain ke depannya dalam menghadapi persaingan di industri e-commerce,” ucapnya.

Temu merupakan aplikasi yang dikhawatirkan akan membunuh usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia karena menghubungkan produsen dan konsumen akhir secara langsung, tanpa melalui pengecer dan afiliasi. 

Temu diketahui beberapa kali mencoba masuk ke pasar Indonesia, namun ditolak oleh pemerintah. Hal tersebut kemudian memicu kabar perusahaan asal Negeri Tirai Bambu itu bakal mengakuisisi Bukalapak supaya mendapatkan izin dari pemerintah, mengikuti strategi yang sama dengan Tiktok dan Tokopedia.

Peneliti Senior Institute for Development Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad mengatakan akuisisi tersebut akan berdampak terhadap pergantian atau perubahan visi maupun goal Bukalapak. 

"Goal-nya kemungkinan lebih besar dan kompleks dari sebelumnya sesuai gagasan Temu, " ucapnya kepada Alinea.id, Jumat (11/10).

Kemudian, akan terjadi pergantian direksi di Bukalapak jika nantinya Temu menjadi pemegang saham mayoritas. Bahkan bisa juga berdampak pada pergantian budaya kerja.

“Otomatis itu kan jadi pengendali dalam banyak hal,” ujarnya. 

Ia melihat, pada umumnya akuisisi yang dilakukan Temu berdampak baik pada Bukalapak. 

Namun, diprediksi Bukalapak bisa menjadi duplikasi Temu di Indonesia. Kekhawatiran itu bisa berdampak pada mudahnya barang impor yang masuk ke Indonesia secara ekspansif. Alhasil, produk lokal pun semakin lama akan tergeser.

“Kalau profiling di negara lain, biasanya naik tapi yang dikhawatirkan kalau perubahan drastis jadi duplikasi Temu di Indonesia,” jelasnya.

img
Immanuel Christian
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan