Dalam membangun kembali perekonomian yang terkena dampak besar dari pandemi Covid-19, pemerintah telah menerbitkan obligasi untuk membiayai proyek-proyek pembangunannya. Untuk mendukung program pembangunan negara, investor dapat membeli reksa dana pendapatan tetap seperti UOBAM Dana Membangun Negeri (UDARI), yang berfokus pada obligasi pemerintah Indonesia dan obligasi milik Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
UDARI yang dikelola oleh UOBAM Indonesia dan didistribusikan secara eksklusif di Pluang-grow, menawarkan kepada investor cara yang terjangkau dan mudah diakses untuk berpartisipasi dalam pertumbuhan Indonesia, dengan investasi mulai dari hanya Rp15.000.
Head of Financial Education Pluang-grow Christopher Andre Benas mengatakan, industri reksa dana di Indonesia memiliki potensi besar mengingat besarnya jumlah penduduk Indonesia.
“Untuk menyikapi potensi pasar ini, Pluang-grow berupaya memberikan solusi reksa dana digital yang mudah diakses oleh investor domestik. Kerjasa ma dengan UOBAM Indonesia untuk menyediakan UDARI pada aplikasi Pluang-grow merupakan bukti dari komitmen kami,” katanya dalam keterangan tertulis, Kamis (11/11).
Direktur dan Chief Marketing Officer UOBAM Indonesia Alvin Jufitrick mengungkapkan, UDARI memberikan investasi pada waktu yang tepat bagi investor, mengingat adanya fokus yang semakin besar pada pembiayaan pemerintah yang digunakan untuk membangun kembali perekonomian Indonesia di tengah pandemi Covid-19.
Melalui kerja sama dengan Pluang-grow ini, UOBAM Indonesia berupaya memberikan keuntungan dengan tujuan, menghasilkan pengembalian yang sehat bagi investor, sekaligus berkontribusi pada upaya pembangunan bangsa Indonesia.
UOBAM Indonesia memiliki pandangan positif terhadap obligasi Indonesia karena imbal hasil riil obligasi domestik lebih menarik dibandingkan dengan negara berkembang lainnya. Selain itu, Skema Berbagi Beban (SKB III), skema bagi hasil di mana Bank Indonesia membeli obligasi pemerintah untuk mendanai peningkatan pengeluaran untuk menghadapi pandemi Covid-19, diharapkan dapat mengurangi kekhawatiran terhadap risiko pasokan pada obligasi negara.
Lebih lanjut, Staf Khusus Menteri Keuangan Bidang Komunikasi Strategis Yustinus Prastowo menyatakan, APBN sebagai instrumen penting di masa pandemi terus dialokasikan untuk menangani pandemi Covid-19 dan mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional.
Di saat penerimaan negara tertekan dan kebutuhan belanja meningkat, pembiayaan melalui utang menjadi opsi alternatif yang dapat diandalkan dalam membiayai defisit APBN. Pembiayaan dari utang diperlukan agar pemerintah mampu menjalankan fungsi penting dan mendesak dengan lebih cepat.
Namun demikian, pemerintah tetap memprioritaskan pembiayaan dalam negeri melalui berbagai skema, antaranya burden sharing dengan BI dan penerbitan obligasi pemerintah yang kini dikenal dengan ORI. Ke depan, pemerintah terus berupaya mendorong berbagai program untuk mencapai kemandirian pembiayaan sekaligus sebagai alternatif investasi yang aman bagi masyarakat. Meskipun terdampak pandemi, kini animo masyarakat terhadap investasi tetap tumbuh.
"Di Agustus 2020, SR013 berhasil meraih capaian penjualan terbesar mencapai Rp25,67 triliun dan sebanyak 44.803 investor. Ke depan, sangat penting untuk semakin meningkatkan literasi publik terhadap pengelolaan keuangan dan investasi dengan tujuan untuk menarik minat masyarakat terhadap investasi yang aman. Masa depan adalah milik mereka yang telah mempersiapkan hari ini, untuk itu, kontribusi generasi muda menjadi sangat penting menjadi agen investasi yang aman,” tuturnya
Selain UDARI, Pluang-grow dan UOBAM Indonesia juga berkolaborasi dalam menawarkan produk UOBAM Dana Rupiah (UDARU), sebuah produk reksa dana pasar uang yang himpunan dananya dialokasikan pada instrumen pasar uang berlikuiditas tinggi.