Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyiapkan beberapa strategi guna mengantisipasi lonjakan penumpang dan lalu lintas angkutan laut pada mudik Lebaran 1444 H/2023 M. Pertama, menyiapkan armada kapal penumpang di berbagai pelabuhan.
"Di Pelabuhan Tanjung Priok, misalnya, telah disiapkan 15 kapal penumpang dengan total kapasitas 16.767 orang untuk mengantisipasi lonjakan penumpang kapal laut yang terjadi pada masa mudik Lebaran," ucap juru bicara Kemenhub, Adita Irawati, pada Minggu (26/3).
Kedua, melakukan uji petik atau inspeksi keselamatan atas kapal-kapal yang telah disiapkan. Tujuannya, memastikan kapal yang beroperasi dalam keadaan laik.
"Uji petik telah dilakukan di Pelabuhan Tanjung Priok, Pelabuhan Samarinda, Surabaya, Pelabuhan Makassar, Pelabuhan Batam, Banyuwangi, Pelabuhan Palembang, serta Pelabuhan Belawan," ujarnya, melansir situs web Kemenhub.
Kemudian, menyiapkan fasiltitas pusat komando (command center) seperti di Pelabuhan Tanjung Priok. Fasilitas ini akan menjadi sentra pengendalian operasi kontainer dan nonkontainer (multipurpose), termasuk pelayanan kapal.
"Dengan begitu, kemungkinan terjadinya keramaian karena adanya pembatasan angkutan logistik menjelang hari Lebaran dapat diketahui lebih awal. Sehingga, dapat dilakukan antisipasi sebelum benar-benar terjadi," tuturnya.
"Kami juga terus berupaya mengurai kepadatan di pelabuhan saat lebaran, salah satunya dengan mengkaji kemungkinan penggunaan Pelabuhan Bojanegara dan Pelabuhan Bandar Jaya untuk memperkuat Pelabuhan Merak dan Pelabuhan Ciwandan," imbuhnya.
Adita melanjutkan, Kemenhub juga berkoordinasi dengan Pelindo dan pihak terkait untuk mengupayakan fasilitas mudik gratis bagi pekerja dan buruh sekitar Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Tanjung Perak menggunakan bus atau kereta api. Harapannya, menekan jumlah pemudik pengguna sepeda motor dan kecelakaan lalu lintas.