Pemerintah memastikan, pasokan listrik dan BBM tersedia selama periode Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru). Plt. Dirjen Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana mengatakan, selain pasokan, ketersediaan batu bara sebagai bahan bakar pembangkit juga terjamin aman dengan stok diatas 20 hari operasi (HOP).
Hal ini disampaikannya saat melakukan kunjungan ke Banyuwangi pada Senin (26/12). Menurut Dadan, memastikan ketersediaan pasokan merupakan bentuk tanggung jawab pemerintah kepada masyarakat.
"Memastikan ketersediaan listrik dan BBM adalah bentuk tanggung jawab Kementerian ESDM, pemerintah atau negara dalam rangka memastikan periode Nataru ini supaya masyarakat mendapatkan akses penyediaan listrik yang tetap handal," kata Dadan dalam keterangan resmi, dikutip Selasa (27/12).
Ketersediaan pasokan listrik yang memadai di periode libur Nataru ini tidak terlepas dari kinerja pembangkit, transmisi, dan distribusi. Terlebih, PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) sudah mempersiapkan dengan baik termasuk dari sisi personilnya.
Direktur Distribusi PT PLN Adi Priyanto mengatakan, siap melakukan upaya dalam mendukung ketersediaan pasokan listrik selama masa Nataru.
Upaya dukungan ini mulai dari pembangkitan, transmisi, distribusi, hingga menyiapkan backup berlapis terhadap venue-venue yang diselenggarakan oleh masyarakat maupun pemerintah daerah.
"Kami backup dengan baik, mudah-mudahan usaha kita ini berjalan dengan lancar sehingga suplai listrik tidak ada kendala," ujar Adi.
Disampaikan Adi, pihaknya juga akan menambah pasokan listrik di Bali guna menjaga kestabilan. Penambahan pasokan akan dilakukan melalui kabel listrik bawah laut 500 Kv.
"Untuk mencukupi perkembangan demand di Bali dan menjaga keandalan listrik ke depan, kita nanti akan mensuplai Bali lewat tambahan listrik melalui kabel laut 500 Kv. Hal ini semata-mata untuk mendukung perkembangan pariwisata Bali dan untuk menjaga kestabilan listrik di Bali," tuturnya.
PLN belum melakukan pemulihan listrik akibat adanya pemadaman. Ia menyebut, suplai ketenagalistrikan di seluruh Indonesia terjaga dengan baik dan berjalan lancar, khususnya hingga perayaan Natal 2022.
Di sisi lain, Direktur Utama Patra Niaga Pertamina Alfian Nasution menyatakan, telah melakukan sejumlah upaya untuk menjaga distribusi BBM.
Upaya tersebut di antaranya, menyiagakan layanan satgas jalur tol, layanan satgas rumah sakit siaga dan layanan tambahan berupa SPBU Siaga, SPBU Siaga Jalan Tol, SPBE Siaga, SPBE Kantong, Agen Siaga dan Pertamina Delivery Service (PDS).
Alfian mengungkapan, realisasi BBM Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara (Balinus) sampai dengan 20 Desember 2022 menunjukkan peningkatan di hampir seluruh jenis BBM. BBM jenis Pertalite naik 1,01%, Pertamax 14,7%, dan Pertamax Turbo 9,8%.
"Untuk solar, anomali biasanya libur Natal dan Tahun Baru turun. Kali ini mengalami kenaikan yang besar 2,6% karena memang pertumbuhannya sudah mulai pulih, sekarang jadi kenaikannya agak besar. Dexlite naik 18,7% dan yang menggembirakan Dex-nya naik 109,7%," ujar Alfian.
Kenaikan juga terjadi pada konsumsi LPG dan Avtur selama periode Nataru hingga 20 Desember 2022. LPG tercatat mengalami peningkatan 1,7% dari rata-rata konsumsi normalnya untuk sektor rumah tangga, sedangkan avtur naik sebesar 3% dari rata-rata normal.