PT United Tractors Tbk (UT) melanjutkan perbaikan konservasi kawasan hutan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama atau Memorandum of Understanding (MoU) baru dengan Perum Perhutani. Kerja sama ini, akan mengatur kerluasan kerja sama antara UT dan Perhutani yang mencakup wilayah yang lebih luas. Sebelumnya, UT juga telah melakukan revegetasi tahap pertama dengan area seluas 567 hektare (ha) di kawasan konservasi lereng Gunung Arjuno.
Pada perluasan kerja sama ini, UT menargetkan revegetasi di area bekas penggunaan kawasan hutan seluas 10.000 ha. Adapun program revegetasi dilakukan untuk memperbaiki dan memulihkan vegetasi dengan penanaman dan pemeliharaan pada kawasan hutan yang sebelumnya beralih fungsi.
Direktur UT Edhie Sarwono menjelaskan, upaya revegetasi ini sebagai inisiatif keberlanjutan perusahaan dalam bidang lingkungan melalui United Tractors for Nature and Environment Sustainability (UTREES). Program ini adalah komitmen UT untuk memberikan dampak baik bagi lingkungan sesuai aspek bisnis keberlanjutan dan prinsip ESG (Environmental, Social, & Governance).
“UT Sangat memahami pentingnya peranan hutan sebagai upaya dalam mitigasi dampak bencana alam yang lebih besar. Contohnya, revegetasi yang UT sudah lakukan di hutan lereng Gunung Arjuno adalah upaya untuk mencegah terjadinya banjir bandang dan longsor, seperti yang terjadi di kota Batu, Malang pada 2021 lalu,” ujar Edhie dalam keterangan resminya, dikutip Senin (6/3).
Berdasarkan data dari Kementerian Lingkungan hidup (KLHK) pada 2021, luas kawasan hutan di Pulau Jawa hanya sekitar 24%. Dari keseluruhan kawasan hutan tersebut, tutupan hutannya hanya mencapai 19%. Semakin mengecilnya area hutan di Jawa karena beralih fungsi menjadi pemukiman hingga lahan pertanian, menyebabkan terjadinya krisis seperti bencana banjir hingga tanah longsor.
Kondisi in menjadi landasan bagi UT untuk memperluas area revegetasi hutan. Dari total target revegetasi hutan seluas 10 ribu ha, UT telah memperbaiki lahan hutan seluas 567 ha di lereng Gunung Arjuno. Revegetasi ini termasuk dalam kerja sama pertama yang dilakukan UT dengan Perum Perhutani sejak 2022.
Direktur PP Perum Perhutani Endung menyampaikan, dalam mengelola hutan Perhutani, mengacu pada tiga aspek utama, yaitu lingkungan, sosial, dan ekonomi. Program revegetasi hutan dan pengembangan masyarakat yang dilakukan oleh UT merupakan contoh baik dalam tanggung jawab sosial dan lingkungan sebuah perusahaan bagi negara dan masyarakat.
"Kegiatan ini tentu dapat memberikan manfaat bagi lingkungan dan masyarakat yang lebih luas lagi,” ujarnya.
Area revegetasi hutan juga diupayakan UT agar bisa dimanfaatkan masyarakat sekitar Gunung Arjuno dengan mengusung konsep Desa Unity. Tujuannya untuk memberikan nilai tambah di sisi ekonomi, kesehatan, maupun sosial bagi warga setempat.
Penerapan konsep desa ni menjadi salah satu solusi yang UT tawarkan kepada warga sekitar Gunung Arjuno untuk dapat memanfaatkan area revegetasi hutan sebagai sumber mata pencaharian. Karena UT menggunakan pohon-pohon berbuah yang dapat dimanfaatkan sehingga memberikan nilai tambah ekonomi.