Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, mengklaim, pelaksanaan vaksinasi gotong royong atau mandiri yang dimulai hari ini (Selasa, 18/5) merupakan upaya pemerintah bersama swasta dalam menekan laju pandemi Covid-19 sekaligus menggerakkan perekonomian nasional.
"Tanpa terputusnya mata rantai Covid-19 ini, maka pertumbuhan ekonomi akan selalu terganjal. Oleh sebab itu, ini adalah terobosan terbaik yang dilaksanakan pemerintah Indonesia bersama-sama dengan sektor swasta untuk menggerakan perekonomian bangsa," ujarnya, melansir situs web Sekretariat Kabinet (Setkab).
Dia menambahkan, dengan divaksinasinya para pekerja swasta, terutama buruh pabrik, diharapkan sektor industri bisa bergulir kembali dengan lebih nyaman, aman, dan lebih baik. "Supaya produksinya bisa maksimum sehingga dengan begitu kita akan mendapatkan nilai tambah."
Di sisi lain, Lutfi meminta para pekerja dan masyarakat tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) lantaran pandemi belum berakhir. Apalagi, terjadi lonjakan kasus di beberapa negara tetangga.
"Saya ingatkan kepada Bapak dan Ibu seluruh masyarakat Indonesia untuk tetap menjaga protokol kesehatan meskipun sudah divaksin karena hanya dengan protokol kesehatan itu kita bisa memutus mata rantai Covid-19 dan menggerakkan perekonomian," tutupnya.
Program vaksinasi mandiri, yang menyasar pekerja, mulai digelar hari ini di Indonesia. Kegiatan tersebut dilakukan di sejumlah kantor atau pabrik, salah satunya PT Unilever Indonesia di kawasan industri Jababeka, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat (Jabar), dan sempat ditinjau langsung oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Juru bicara Vaksinasi Covid-19, Reisa Broto Asmoro, sesumbar, pembiayaan pelaksanaan imunisasi mandiri dibebankan kepada badan hukum atau badan usaha. "(Sedangkan) penerima ... tidak akan dipungut biaya alias gratis."
Sementara itu, Jokowi mengingatkan, sukar untuk mendapatkan vaksin Covid-19 lantaran pasokan terbatas dan diburu seluruh negara. "Semuanya pengin mendapatkan vaksin," katanya.
Hingga kini, Indonesia telah menerima 420.000 dosis vaksin gotong royong. Diharapkan sekitar 70 juta penduduk telah diimunisasi paling lama pada September 2021.
"Sehingga kita harapkan, pada bulan-bulan itu kurvanya (kasus Covid-19) sudah pada berada di bawah dan kita harapkan perusahaan, pabrik, industri, semua bisa berproduksi dalam suasana yang normal kembali," tandasnya.