PT Wahana Inti Makmur Tbk. mencatatkan sahamnya pada Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode saham NASI pada hari ini, Senin (13/12). Perseroan menjadi perusahaan tercatat ke-52 di BEI sepanjang 2021.
Direktur Utama Wahana Inti Makmur Piero Mustafa mengatakan, perusahaan bergerak dalam bidang produsen dan pemasok beras. Perseroan bekerja sama dengan petani berpengalaman yang didukung oleh modernisasi teknologi untuk menghasilkan beras yang berkualitas guna memenuhi kebutuhan pangan Indonesia
PT Wahana Inti Makmur menawarkan produk beras yang bervariasi, dari beras medium, beras premium, beras khusus, serta beras sehat dengan berbagai merk dagang yang beragam, seperti merk Dua Tani, Hideaki, Yong gi, Kiosi, dan lain-lain.
"Perseroan juga melayani permintaan produk beras customize yang diproduksi secara khusus untuk memenuhi permintaan dari pelanggan di segmen horeka (hotel, restoran, katering),” ujar Piero dalam Seremoni Virtual Pencatatan Perdana Saham NASI, Senin (13/12).
Selain itu, Wahana Inti Makmur juga bekerja sama dengan pelanggan untuk memproduksi beras dengan merek dagang milik pelanggan sendiri (private label).
Adapun NASI menetapkan harga penawaran perdana dalam IPO sebesar Rp155 per saham serta melepas sebanyak 200 juta saham biasa atas nama. Di mana, sebanyak 24,77% dari jumlah modal ditempatkan dan disetor penuh NASI setelah IPO dengan nilai nominal Rp10 setiap saham, yang ditawarkan kepada masyarakat. Adapun harga yang ditawarkan sebesar Rp155 per sahamnya, sehingga jumlah seluruh nilai penawaran umum perdana saham ini adalah sebesar Rp31 miliar.
Penggunaan dana yang diperoleh dari hasil penawaran umum ini, di antaranya sekitar 10% digunakan untuk pembelian kendaraan seperti truk, mobil box, dan motor dari pihak ketiga guna mendukung kegiatan operasional perseroan, serta mendukung distribusi produk perseroan. Pembelian kendaraan direncanakan terlaksana pada 2022 hingga 2023 dan akan dibeli dari dealer kendaraan bermotor pihak ketiga.
Sedangkan, sekitar 3% akan digunakan untuk pelunasan pembelian tanah yang berlokasi di Desa Karanganyar, Kecamatan Pusakajaya, Kabupaten Subang, Jawa Barat dengan luas 2.589 m2 (tanah target) yang akan digunakan sebagai gudang perseroan.
Selanjutnya, sekitar 12% digunakan untuk membiayai pembangunan gudang perseroan di atas tanah target. Pembangunan gudang direncanakan dilaksanakan pada 2022.
Kemudian, sisanya akan digunakan sebagai modal kerja Perseroan, seperti untuk pembelian kebutuhan bahan baku dan bahan pendukung serta untuk membiayai kegiatan operasional Perseroan.
Lebih lanjut, Piero mengatakan, walaupun PT WIM bukan produsen beras pertama yang tercatat di BEI, namun perseroan memiliki daya saing yang kompetitif, terutama sebagai produsen beras khusus.
"Dalam kondisi perekonomian nasional yang belum pulih total sebagai akibat pandemi Covid-19, perseroan tetap optimis bahwa bisnis perseroan akan terus tumbuh dan berkembang seiring dengan meningkatnya kebutuhan pokok masyarakat terhadap beras," tambah Piero.
Sebagai penutup, Piero juga mengungkapkan, bahwa di masa pandemi ini perseroan tetap mengalami pertumbuhan dan dengan tercatatnya saham PT WIM di BEI. Pihaknya optimis untuk terus berekspansi dan berinovasi di tahun-tahun yang akan datang.
"Harapan kami bahwa perseroan akan terus dapat dipercaya untuk memberikan kinerja kerja yang terbaik. Terima kasih. Yuk nabung saham NASI," tutupnya.