close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury saat memberikan sambutan dalam diskusi virtual yang diadakan Universitas Indonesia, Kamis (04/03/2021). Tangkapan layar.
icon caption
Wakil Menteri BUMN Pahala Nugraha Mansury saat memberikan sambutan dalam diskusi virtual yang diadakan Universitas Indonesia, Kamis (04/03/2021). Tangkapan layar.
Bisnis
Kamis, 04 Maret 2021 11:51

Wamen BUMN harap holding EV battery jadi masa depan bidang energi baru terbarukan

Holding baterai listrik ini diharapkan melakukan investasi secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.
swipe

Wakil Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Pahala Nugraha Mansury menyampaikan, perusahaan BUMN saat ini tidak hanya diharapkan melakukan restart dari dampak pandemi Covid-19. Perusahaan BUMN juga diharapkan mengembangkan bisnis model yang baru, tidak hanya untuk jangka pendek, tetapi juga jangka menengah dan panjang.

Pahala mencontohkan, salah satu upaya pengembangan bisnis model baru tersebut dengan pengembangan Indonesia Battery Corporation atau holding baterai kendaraan listrik (EV battery). Nantinya, holding ini diharapkan melakukan investasi secara terintegrasi dari hulu hingga ke hilir.

"Kami harapkan ini betul-betul menjadi masa depan, khususnya di energi baru terbarukan, dan Indonesia tidak hanya menjadi pasarnya," kata Pahala dalam diskusi virtual Universitas Indonesia, Kamis (4/3).

Pahala optimistis pengembangan holding ini bisa memperkuat ekonomi Indonesia. Pasalnya, Indonesia memiliki sumber daya alam yang dibutuhkan untuk melakukan produksi baterai tersebut. 

Menurutnya, hal ini menjadi momentum positif bagi Indonesia untuk bisa berinvestasi ke dalam bisnis atau sektor ekonomi masa depan. Dia berharap momentum ini bisa dimanfaatkan untuk menata ulang sektor utama Indonesia, agar bisa lebih mandiri lagi. 

Pihaknya pun berharap Indonesia bisa mandiri di tiga sektor utama, yaitu sektor energi, sektor pangan dan sektor kesehatan, karena ketiga sektor tersebut merupakan kebutuhan primer. 

"Di hari-hari ini kita rasakan, adanya ketahanan pangan, kesehatan, dan energi betul-betul modal yang penting bagi Indonesia," ujar dia. 

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan, perusahaan-perusahaan pelat merah akan membentuk holding baterai mobil listrik di Indonesia. Holding tersebut terdiri dari PT PLN (Persero), PT Inalum (Persero), dan PT Pertamina (Persero). 

Tiga BUMN tersebut akan menggandeng perusahaan dari luar negeri untuk membangun pabrik baterai. Perusahaan yang akan digandeng tersebut adalah LG Energy Solution dan Contemporary Amperex Technology atau CATL.

img
Annisa Saumi
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan