Pandemi Covid-19 memaksa manusia melakukan pembatasan sosial yang menekan perekonomian. Agar perekonomian tetap terjaga, transformasi digital baik untuk bekerja, belajar, dan belanja menjadi sebuah keharusan saat ini.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan, transformasi digital ini membuat anggaran belanja pemerintah menjadi hemat. Sebab, anggaran belanja pemerintah untuk perjalanan dinas atau melakukan pertemuan bisa dialihkan untuk penanganan Covid-19.
"Kalau dulu kami ada paket rapat, mesti menyewa tempat, menyediakan snack, makan siang. Itu semua bisa dihemat saat ini," ujar Suahasil dalam webinar Kementerian Keuangan, Rabu (12/8).
Selain melakukan penghematan, Suahasil menuturkan transformasi digital membuat pemerintah mengalihkan belanja barangnya. Seperti misalnya pulsa dan belanja peralatan untuk bekerja virtual.
"Diskusi secara virtual menuntut perbaikan teknologi kita dan menuntut tata kelola yang baru. Bagaimana tata kelola melakukan pertemuan yang sifatnya virtual, seminar dan rapat virtual," ucapnya.
Seluruh efisiensi dan pengurangan biaya yang dilakukan secara virtual ini, harusnya bisa mendorong efektivitas pekerja.
Selama melakukan transformasi digital di Kementerian Keuangan, Suahasil menyampaikan 90% pegawai Kemenkeu mengatakan bisa menyelesaikan pekerjaannya secara daring. Sedangkan 86% pegawai merasa pekerjaan yang mereka lakukan dari rumah tetap efektif.
Meskipun nantinya vaksin Covid-19 ditemukan, Suahasil berharap transformasi digital tetap mewarnai pekerjaan masyarakat. Masyarakat bisa menggunakan kesempatan saat ini untuk mendorong transformasi digital.