Wakil Presiden Ma'ruf Amin menjelaskan strategi pemerintah merealisasikan target kemiskinan ekstrem 0% di 2024.
“Jadi, penanggulangan kemiskinan ini memang dua. Satu melalui bansos, dua melalui pemberdayaan," Ma'ruf yang dilansir dari kanal Youtube Wapres, Jumat (19/11).
Dia menjelaskan, kendati bansos bisa membuat masyarakat miskin survive, tetapi secara umum
penyelesaian kemiskinan tidak hanya bisa melalui kebijakan bansos saja.
Kebijakan bansos harus ditambah dengan program pemberdayaan dan penguatan.
Pemerintah sendiri akan melakukannya secara bertahap. Di mana pada tahun ini, pemerintah hanya menargetkan terjadi penurunan kemiskinan ekstrem di 35 kabupaten/kota di tujuh provinsi.
"Sebab 2021 segera berakhir. Saat ini pemerintah memberikan skema pemberian bansos senilai Rp900.000 selama 3 bulan," jelas dia.
Kemudian pada 2022 hingga 2024, pemerintah manargetkan terjadi pengurangan kemiskinan ekstrem di 212 kabupaten/kota.
"Hmm, ya kita punya keyakinan untuk 2024 kemiskinan ekstrem nol persen. Jadi ada 35, kemudian 2022-2023 sedang kita rumuskan. Sehingga di 2024 nol persen," tutupnya.
Selain itu, pemerintah akan menambah penerima bansos dari 900.000 menjadi 1,5 juta. Harapannya bisa mempercepat pengurangan angka kemiskinan ekstrem, sehingga RI lekas pulih.