close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Gedung Waskita Karya
icon caption
Gedung Waskita Karya
Bisnis
Rabu, 19 Februari 2025 14:34

Waskita Karya fokus pada keberlanjutan, ini strategi transformasinya

Mengenai strategi bisnis, Waskita fokus pada perolehan nilai kontrak baru (NKB).
swipe

PT Waskita Karya (Persero) Tbk. terus berkomitmen menjalankan transformasi secara berkelanjutan. Tidak hanya fokus pada penyehatan keuangan, Waskita pun memiliki empat aspek utama dalam strategi transformasi, meliputi pemulihan bisnis, organisasi dan budaya, restrukturisasi keuangan, serta digitalisasi.

"Melalui strategi itu, diharapkan visi perseroan menjadi perusahaan terdepan dalam membangun ekosistem yang berkelanjutan dapat tercapai," jelas Corporate Secretary Waskita Karya Ermy Puspa Yunita dalam keterangan resmi, Senin (17/2).

Mengenai strategi bisnis, lanjut Ermy, Waskita fokus pada perolehan nilai kontrak baru (NKB). Dalam pelaksanaannya, perseroan mengadakan Komite Manajemen Risiko, untuk menilai risiko dan kelayakan proyek, sebelum Waskita memutuskan untuk mengambil suatu proyek dan melakukan tender.

Peningkatan kompetensi pegawai juga menjadi bagian dari strategi bisnis yang dijalankan. Perseroan terus melaksanakan pemenuhan pelatihan dan sertifikasi guna menjawab tantangan pasar ke depan.

Waskita juga telah menerapkan lean construction atau metode konstruksi yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dan kualitas proses, serta menerapkan optimalisasi penyerapan stock. Selain itu, pengembangan program Value Stream Booster (VSB) turut dilakukan guna mendeteksi potensi deviasi biaya sejak dini dan akurat.

Ermy melanjutkan, penguatan Governance, Risk, & Compliance (GRC) terus dilakukan, salah satunya dengan memenuhi Roadmap Perbaikan Manajemen Risiko di Perseroan. Peningkatan fungsi manajemen risiko ini telah dilakukan melalui assesment Risk Maturity Index (RMI) serta memastikan fungsi legal berjalan.

Waskita, kata dia, turut melakukan transformasi digital pada berbagai bidang. Pada bidang operasional, perseroan mengintegrasikan Core System ERP SAP S/4 HANA dengan Building Information Modelling (BIM) dan perencanaan Last Planner System (LPS). Dirinya menyatakan, Waskita menjadi satu-satunya perusahaan konstruksi yang menggabungkan ketiga sistem tersebut.

Ada pula beberapa inovasi digital lainnya, seperti penggunaan teknologi Artificial Intelligence (AI) WISENS (Waskita Intelligent Sensing System) pada beberapa pembangunan proyeknya, guna meningkatkan efektivitas dan efisiensi pekerjaan.

Dua di antaranya yaitu, AI Pavement Crack Detection yang bertujuan membantu Waskita mendeteksi kerusakan jalan, sekaligus sebagai target tidak adanya kegagalan dalam proses konstruksi atau zero defect.

“Melalui penggunaan AI tersebut, penghitungan jumlah dan jenis kerusakan secara otomatis bisa dilakukan lebih efisien, sehingga dapat mendukung inspeksi dan pengawasan aset jalan tol. Waktu inspeksi yang dapat diefisiensi mencapai 40% lebih cepat,” jelas Ermy.

Kemudian guna memastikan para pekerja mengenakan Alat Pelindung Diri (APD), perseroan memanfaatkan teknologi AI APD Inspection. Penerapan AI ini berfungsi juga sebagai upaya mencapai target tidak adanya kecelakaan kerja atau zero fatality.

Berikutnya transformasi pada sisi penguatan Tata Kelola Teknologi Informasi (TI), Waskita sudah melakukan sejumlah pengembangan sistem informasi, di antaranya pembuatan Dashboard Management Terintegrasi dan beberapa perbaikan pada sistem keuangan perseroan, guna mendukung Internal Control Over Financial Reporting (IcoFR). Selain itu dilakukan pula beberapa langkah pencegahan dan penguatan atas risiko keamanan siber (Cybersecurity) yang Waskita lakukan Bersama Badan Sandi dan Siber Nasional (BSSN).

“Secara keseluruhan, ultimate goals transformasi Waskita yang dilakukan adalah terciptanya operational excellence secara berkesinambungan. Kami akan selalu berupaya untuk menyelesaikan proyek-proyek dengan mutu terbaik, tepat waktu, dan biaya yang efisien,” tutur dia.

Saat ini, kata Ermy, penyehatan keuangan Waskita menjadi prioritas, di antaranya dengan menjalankan restrukturisasi. Seperti diketahui, perseroan telah mendapat persetujuan dari 22 kreditur perbankan terkait penyempurnaan atas Master Restructuring Agreement (MRA) 2021 dan terkait Pokok Perubahan Perjanjian fasilitas Kredit Modal Kerja Penjaminan (KMKP), dengan nilai outstanding sebesar Rp31,5 triliun.

“Kini restrukturisasi tersebut sudah efektif. Dengan begitu, kegiatan operasional Waskita bisa berjalan secara optimal,” ujarnya.

Sementara, berdasarkan laporan keuangan pada kuartal III-2024, Waskita mencatat kenaikan laba bruto sebesar 33,18% secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp1,03 triliun. Sebelumnya, pada periode sama tahun lalu sebesar Rp773,93 miliar.

Nilai Gross Profit Margin (GPM) perseroan pun naik menjadi 15,19%, setelah sebelumnya pada kuartal tiga tahun lalu sebesar 9,90%. EBITDA Waskita turut naik hingga 141%, dari Rp252 miliar menjadi Rp609 miliar per September 2024.

img
Hermansah
Reporter
img
Hermansah
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan