Direktur Utama PT Waskita Karya Tbk. (WSKT) Destiawan Soewardjono mengungkapkan hingga Desember 2020 perseroan masih menangani 108 proyek berjalan dengan nilai total sebesar Rp66 triliun.
"Saat ini Waskita menangani 108 proyek yang sedang berjalan. Ini adalah komposisi kontrak Waskita yang ditangani saat ini," katanya dalam webinar, Kamis (8/4).
Dia memaparkan, dari total Rp66 triliun tersebut, sebanyak Rp39 triliun adalah sisa nilai kontrak yang telah disepakati sebelumnya. Lalu sebesar Rp27 triliun adalah nilai kontrak baru.
Adapun, 108 proyek yang masih berjalan tersebut adalah proyek konektivitas infrastruktur yang pengerjaannya telah mencapai 49%, lalu proyek engineering, procurement, and construction (EPC) dan anak perusahaannya yang telah berjalan 25%.
Kemudian, proyek gedung dengan pengerjaan 15%, dan proyek infrastruktur sumber daya air dengan tahapan pengerjaan sebesar 11%.
Proyek tersebut tersebar di Sumatera sebanyak 48 proyek, Jawa dan Bali 41 proyek, Kalimantan delapan proyek, Sulawesi 11 proyek, Nusa Tenggara satu proyek, dan Papua satu proyek.
"Di masa pandemi kami masih bisa melanjutkan proyek-proyek strategis dengan tetap memenuhi protokol kesehatan," ujarnya.
Destiawan menuturkan, sepanjang 2020 perseroan telah berhasil menyelesaikan sejumlah Proyek Strategis Nasional (PSN), di antaranya adalah renovasi Masjid Istiqlal senilai Rp443 miliar.
Lalu, proyek Bendungan Tapin di Kalimantan Selatan dengan nilai proyek Rp374 miliar, kemudian proyek tol Krian-Bunder, Jawa Timur sepanjang 29 kilometer (km) seksi tiga dengan investasi Rp12,2 triliun.
Selanjutnya, proyek jalan tol Cimanggis-Cibitung seksi satu sepanjang 2,8 km dengan nilai investasi sebesar Rp9,5 triliun, serta pembangunan proyek jalan tol seksi satu Kayu Agung-Jakabaring, Sumatera Selatan, sepanjang 33,5 km dengan investasi sebesar Rp14,4 triliun.
"Semua proyek tersebut kami kerjakan dengan tetap menerapkan protokol kesehatan selama pandemi Covid-19," ucapnya.