PT Waskita Karya Tbk. menargetkan di tahun ini dapat melakukan divestasi atau melepas aset sembilan ruas jalan tol miliknya, untuk mengurangi beban dan memperoleh pengembalian modal.
Direktur Utama PT Waskita Karya (Persero) Tbk Destiawan Soewardjono mengungkapkan, sejatinya pada 2020 sudah ada lima ruas tol yang akan didivestasi kepada investor, namun karena pandemi Covid-19, tertunda.
"Harusnya di 2020 ada lima ruas yang bisa didivestasi tetapi karena adanya pandemi investor menunda," katanya dalam webinar, Kamis (8/4).
Untuk di tahun ini, Waskita menargetkan dapat menunaikan hal yang sempat tertunda tersebut. Dari total sembilan ruas tol yang akan dilepas ke investor, empat di antaranya sudah hampir selesai dan lima masih dalam pipeline.
Sementara itu Direktur Keuangan Waskita Karya Taufik Hendra Kusuma mengungkapkan, divestasi sembilan ruas tol tersebut akan mengurangi beban utang perseroan hingga Rp20 triliun.
"Tahun ini kalau bisa target sembilan ruas tercapai, kita bisa rilis sisi utang sampai ke Rp20 triliun. Itu akan lepas, baik dari pembayaran dan konsolidasi. Belum masuk profit," ujarnya.
Divestasi tersebut adalah kunci dari kebangkitan Waskita Karya, sebab dengan demikian perseroan dapat mengembalikan modal awalnya untuk kemudian diputar kembali dalam pembangunan infrastruktur lainnya.
Selain itu, untuk mendorong pemulihan sektor konstruksi, khususnya Waskita, juga diperlukan adanya restrukturisasi kredit dari perbankan.
"Restrukturisasi ini tentunya dengan perbankan, ini akan buat beban bunga (kredit) menurun," ucapnya.
Untuk hal ini, dia mengatakan, telah mendapatkan dukungan penuh dari Kementerian BUMN dan perbankan. Diharapkan penurunan beban bunga tersebut dapat segera diaplikasikan.
Selanjutnya, yang juga harus menjadi perhatian bersama adalah bagaimana secepat mungkin menanggulangi pandemi Covid-19 agar aktivitas dan mobilitas masyarakat dapat segera pulih.
"Pandemi ini sangat pengaruh ke utilisasi pendapatan proyek. Misalnya kondisinya membaik secara mobile tapi uangnya terbatas. Ini problem di semua industri," kata dia.