close icon
Scroll ke atas untuk melanjutkan
Ilustrasi. Foto Pixabay.
icon caption
Ilustrasi. Foto Pixabay.
Bisnis
Selasa, 28 Juli 2020 15:18

Aktivitas masyarakat meningkat di akhir pekan, pemerintah harus waspada

Aktivitas masyarakat dikhawatirkan akan berdampak terhadap sistem operasional mal.
swipe

Aktivitas masyarakat di luar rumah dalam beberapa minggu terakhir cenderung lebih banyak terjadi di akhir pekan ketimbang dengan di hari kerja.

Ekonom Universitas Indonesia Chatib Basri mengatakan hal tersebut terlihat pada data Apple Mobility Index, di mana orang lebih banyak melakukan aktivitas rekreasi seperti ke mal dan pusat perbelanjaan lainnya di akhir pekan dibandingkan hari kerja.

"Jadi aktivitas ekonomi, yang dia ke pasar macam-macam itu di weekend, misal ke mal, dia rekreasi. Karena yang paling banyak orang keluar rumah di weekend, weekdays tidak," katanya. 

Chatib menduga, aktivitas di luar rumah yang ramai di akhir pekan lebih disebabkan oleh masih banyaknya masyarakat yang bekerja dari rumah (WFH). Data Google Mobility Index menunjukkan 10% masyarakat masih tinggal di rumah dibandingkan kondisi normal.

Dengan demikian, lanjutnya, kebiasaan masyarakat tersebut akan berdampak luas secara ekonomi baik di mal dan minimarket, maupun di pasar tradisional. Dikhawatirkan, aktivitas masyarakat tersebut akan berdampak kepada sistem operasional mal dan pasar tradisional, yang untuk menghemat ongkos operasionalnya hanya akan membuka toko mereka secara mingguan.

"Kekhawatiran saya nanti mal dan pusat perbelanjaan untuk hemat cost akan menerapkan pasar per pekan seperti pasar minggu, pasar senen, dan sebagainya. Ini dugaan dan perlu kajian lebih, tapi penting untuk diketahui dalam merumuskan kebijakan," ujarnya.

Selain itu, meski mengalami gejala pembalikan ekonomi pada Juni 2020, namun ekonomi di Juli menunjukkan pertumbuhan yang datar. Dia mengingatkan agar pemerintah perlu mewaspadai gejala tersebut sehingga target pertumbuhan kurva V atau V-shape tidak bergerak menjadi L-shape. V-shape artinya penurunan ekonomi terjadi dengan cepat, namun pemulihan juga memakan waktu yang tidak lama. Sementara L-shape adalah ketika ekonomi jatuh dan pemulihannya lambat bahkan tak bisa melenting seperti semula.

"Rebound atau pembalikan ekonomi terjadi di Juni. Semua indikatornya confirm. Pertanyaannya adalah apakah akan bertahan atau tidak? Apakah angka positif di kuartal III-2020 akan tercapai atau tidak? Kalau enggak apa yang harus dilakukan? Apa V shape, atau dia naik tajam, setelah itu dia turun, lalu flat," ucapnya.

 

img
Nanda Aria Putra
Reporter
img
Satriani Ari Wulan
Editor

Untuk informasi menarik lainnya,
follow akun media sosial Alinea.id

Bagikan :
×
cari
bagikan