Emiten kontraktor PT Wijaya Karya Tbk. (WIKA) menurunkan target proyek luar negeri di tahun ini hanya menjadi Rp500 miliar, setelah sebelumnya dalam rencana strategis perseroan ditargetkan Rp1 triliun per tahun.
Direktur Utama WIKA, Agung Budi Waskito mengatakan penurunan target proyek luar negeri tersebut seiring dengan turunnya capaian proyek pada 2020 menjadi Rp342 miliar akibat terdampak pandemi Covid-19.
"Untuk lima tahun ke depan, proyek luar negeri kami targetkan Rp1 triliun. Namun, di 2020 jauh dari target karena memang seluruh dunia pandemi. Di 2021, kami turunkan target menjadi setengah triliun saja," katanya dalam webinar, Rabu (14/4).
Kendati demikian, dia optimistis pada tahun ini akan menjadi tahap awal pemulihan dari pandemi, sehingga di tahun 2022 perseroan menargetkan proyek luar negeri kembali ke Rp1 triliun setiap tahunnya.
Agung menjelaskan, proyek WIKA di luar negeri fokus kepada pembangunan di negara-negara berkembang seperti Afrika, Filipina, Malaysia, Dubai, dan Taiwan.
"Di Afrika, baik di Algeria hampir 12 tahun mulai dari tol, sekarang perumahan dan nikel. Juga di Zanzibar dan Solomon bangun proyek olahraga," ujarnya.
Dia juga menjelaskan, perusahaan juga telah mengekspor balok baja ke Filipina, di mana untuk Indonesia hanya WIKA yang dapat memproduksi barang tersebut. Di Algeria, WIKA terlibat membangun 5.000 rumah rakyat.
"WIKA juga ekspor balok baja. Hanya kami saja di Indonesia yang bisa produksi dan kami ekspor ke Filipina. Kami juga bangun 5.000 rumah rakyat di Algeria," ucapnya.