PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mencatat kinerja cemerlang. Sepanjang 2017 hingga September, perusahaan membukukan kenaikan laba bersih 250% menjadi Rp 2,63 triliun dibandingkan periode tahun sebelumnya yang sebesar Rp 1,05 triliun.
"Kenaikan laba bersih ditopang oleh pertumbuhan volume produksi, angkutan dan penjualan, optimasi harga jual rata-rata batubara serta efisiensi yang secara terus menerus dilakukan," ujar Sekretaris Perusahaan Tbk Subandi, dalam keterangan resminya, Kamis (19/10).
Volume penjualan PTBA periode Januari – September 2017 mencapai 17,24 juta ton atau meningkat 13,8% dari periode yang sama tahun 2016 sebesar 15,14 juta ton. Peningkatan signifikan terjadi pada penjualan domestik sebesar Rp 1,83 Juta ton, naik 20,0% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Komposisi penjualan batubara domestik pada periode Januari-September 2017 sebesar 63,9% dan untuk pasar ekspor sebesar 36,1%. Peningkatan penjualan disebabkan meningkatnya permintaan ekspor atas batubara Bukitasam-48 sebesar 2,19 juta ton serta Bukitasam-50 sebesar 1,54 juta ton, sedangkan permintaan domestik atas batubara Bukitasam-50 meningkat 1,61 juta ton.
Selain volume, harga jual rata-rata batubara juga mengalami peningkatan seiring dengan kenaikan Indonesia Coal Index (ICI) dan Harga Batubara Acuan (HBA). Harga jual rata-rata meningkat sebesar 15,0% dari periode yang sama tahun sebelumnya.
Kondisi itu ikut mengerek pendapatan perusahaan selama 9 bulan terakhir sebesar 31,7% menjadi Rp 13,22 triliun dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 10,04 triliun.
"Peningkatan pendapatan merupakan hasil dari upaya terus menerus yang dilakukan perseroan dalam melakukan penetrasi pasar untuk menjual batubara Low to Medium Range Calorie pada saat membaiknya harga batubara dunia," ujar Subandi.