PT XL Axiata akan masuk ke bisnis TV berbayar kuartal pada II tahun 2018 ini. Untuk merealisasikan rencana itu, perusahaan akan mengambil dana dari alokasi belanja modal atau capital expenditure tahun ini yang sekitar Rp 7 triliun.
Pengembangan lini bisnis itu akan dilakukan secara bertahap. Untuk tahap awal, perusahaan akan menjalin mitra terlebih dahulu dengan perusahaan lain untuk mempermudah operasional.
Namun, Presiden Direktur XL Axiata Dian Siswarini enggan menyebut perusahaan mana yang tengah didekati. "Ke depan kami juga akan mempertimbangkan akuisisi," ujar Dian, Jakarta, Jumat (2/2).
Ekspansi itu dilakukan seiring rencana perusahaan melakukan transformasi. Perusahaan yang mencatatkan diri di Bursa Efek Indonesia (BEI) denagn ticker EXCL itu memiliki agenda transformasi yakni mengubah model bisnis pencapaian pelanggan atau revamp dari volume menjadi value yang disertai strategi distribusi serta perbaikan portofolio produk untuk meningkatkan pendapatan.
Kemudian, meningkatkan nilai brand XL serta menggunakan strategi dual-brand dengan AXIS untuk menyasar berbagai segmen pasar yang berbeda. "Juga menumbuhkan berbagai inovasi bisnis melampaui model bisnis yang digunakan saat ini," kata Dian.
Hingga akhir 2017, XL Axiata mencatat pendapatan kotor sebesar Rp 22,9 triliun, meningkat sebesar 7% Year on Year (YoY). Capaian itu terdorong dari meningkatnya pendapatan layanan atau Service Revenue perusahaan sebesar 10%. Dari sisi jumlah pelanggan, XL Axiata mencapai 53,5 juta pelanggan, naik 15% YoY, dengan komposisi pelanggan prabayar sebanyak 52,8 juta naik 15% YoY, dan pascabayar lebih dari 700.000, naik 32% YoY. Sementara itu, jumlah base transceiver station atau BTS yang telah dioperasikan oleh EXCL hingga hingga akhir 2017 mencapai lebih dari 101.000 BTS.