Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Banten menurunkan tim beranggotakan 12 orang untuk mengatasi banjir serta tanah longsor di Kabupaten Lebak dan Pandeglang. Kepala Pelaksana BPBD Banten, Nana Suryana, mengatakan tim didukung dengan peralatan evakuasi ke daerah terdampak bencana.
“Tidak hanya dari BPBD Provinsi, kita juga berkolaborasi dengan personel BPBD Kabupaten Lebak, relawan kebencanaan, termasuk dari TNI dan Polri. Kita sudah buka posko,” kata Nana, Rabu (4/1).
Nana menjelaskan, tanah longsor terjadi di beberapa wilayah Kabupaten Lebak, seperti Kampung Palendeng di Desa Sindangwangi, Kecamatan Muncang. Kemudian, Kampung Cibeunyer Hilir di Desa Parakan Beusi, Kecamatan Bojongmanik, serta Desa Parahiang di Kecamatan Leuwidamar.
Menurut data BPBD, banjir melanda Desa Kesik, Cidahu, dan Ciruji di Kecamatan Banjarsari, Desa Gunung Anten, Girimukti, Inten Jaya, dan Jayasari di Kecamatan Cimarga. Banjir juga menggenangi Desa Kalanganyar di Kecamatan Kalanganyar, Kabupaten
Sedangkan pergeseran tanah terjadi di Kampung Pajagan, Desa Cimayang, Kecamatan Bojongmanik, dan Desa Kujangsari di Kecamatan Cileles. Selain itu, ada pepohonan yang tumbang di Desa Cimarga, Kecamatan Cimarga, dan bagian ruas jalan Rangkasbitung-Malingping di Kecamatan Gunung Kencana.
Lebih lanjut, Nana menuturkan, tanah longsor di Kabupaten Pandeglang terjadi di Desa Ciodeng dan Pasirtenjo di Kecamatan Sindangresmi serta Desa Cimanggu di Kecamatan Cimanggu. Hujan lebat menyebabkan satu rumah roboh di Kampung Rancawalang, Desa Manglid, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang.
Sebagai informasi, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyebutkan bahwa wilayah Banten sampai Februari 2023 diperkirakan masih mengalami curah hujan maksimum.