Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diarpus) Kutai Kartanegara berupaya berkoordinasi dengan Diarpus kabupaten/kota se-Kalimantan Timur melalui Festival Pelangi Literasi, Senin (20/6). Kepala Diarpus, Ahyani Fadianur Diani, mengatakan melalui festival ini diharapkan dapat memperkenalkan inklusi sosial dan menarik minat baca.
"Kita ingin singkronisasi terhadap program kegiatan, sekaligus memperkenalkan inklusi sosial, sekaligus menarik minat baca," ujarnya.
Ahyani menjelaskan pihaknya menyajikan beberapa agenda dalam festival ini yakni talkshow literasi bersama duta baca nasional, gelar buku, pelatihan bahasa isyarat, permainan tradisional, dan dongeng. Selain itu, pihaknya menyediakan post a picture (PAP) perpustakaan berhadiah.
"Ada juga musik, donasi buku, inklusi sosial, dan pameran foto tenggarong tempo dulu," katanya.
Permainan tradisional ini dimasukkan dalam agenda festival karena Diarpus ingin memperkenalkan kembali permainan tradisional agar terus terjaga dan terpelihara. Terlebih, menurut Ahyani generasi anak-anak sekarang ini banyak yang tidak mengetahui permainan tradisional.
"Karena keterlibatan ini bukan di kita saja, bisa juga di komunitas dan antar instansi yang berhubung dengan inklusi sosial," imbuhnya.