Kepala Dinas Perdagangan(Disdag) Gowa, Andi Sura Suaib menyatakan kenaikan harga telur yang sedang terjadi di wilayahnya diakibatkan oleh beberapa hal, mulai dari peternak yang gulung tikar hingga kenaikan harga pakan ayam. Namun ia memastikan hal tersebut tidak menjadi masalahan karena produksi telur masih stabil.
"Banyak sekali peternak yang gulung tikar akhir tahun lalu sampai awal tahun ini sehingga produksi sempat menurun," kata Andi Sura Suaib dalam keterangannya, Kamis (1/9).
Andi juga mengatakan, kenaikan pakan ternak juga sangat berpengaruh terhadap fluktuasi harga telur ayam. Pasalnya, kenaikan harga pakan berimbas langsung dengan kenaikan harga produksi.
"Pakan terus naik, sementara harga telur turun pada saat itu. Animo beternak ayam petelur juga turun. Jadi tidak ada recovery," katanya.
Meski begitu, Andi meminta masyarakat tidak perlu panik karena telur masuk bantuan pangan non tunai (BPNT) yang merupakan program pemerintah. Sehingga, saat ini tinggal dibenahi tekanan pembanding agar harga telur stabil.
"Komoditi telur sebagai sumber protein, misalnya ayam potong juga mengalami kenaikan sehingga tidak ada tekanan pembanding harga telur, sebab komoditi subtitusinya juga naik," pungkasnya.