Dinas Peternakan dan Perkebunan (Disnakbun) Kabupaten Gowa terus menggencarkan vaksinasi bagi hewan ternak untuk mengantisipasi persebaran Penyakit Kuku dan Mulut (PMK). Kepala Disnakbun Gowa, Suhriati mengatakan, selain vaksinasi pihaknya juga aktif menurunkan tim untuk membersihkan dan mensterilisasi kandang.
“Meski sebenarnya PMK ini bukan termasuk penyakit ganas namun tetap perlu diwaspadai sebab tentunya akan berdampak pada kesehatan ternak sapi dan kerbau bila terkena,” kata Suhriati dalam keterangannya, Kamis (15/9).
Suhriati menjalaskan Gowa menjadi salah satu wilayah di Sulawesi yang terdampak PMK. Kasus ternak sapi kerbau yang terkonfirmasi PMK sebanyak 217 ekor. Namun yang teridentifikasi PMK aktif sebanyak 90 ekor.
Ia mengatakan jumlah tersbeut berkurang sejak adanya penurunan persebaran kasus PMK dengan kesembuhan sebesar 109 ekor, pengurangan potong bersyarat 17 ekor dan mati satu ekor.
"Total ternak sakit 217 ekor. Namun selama perawatan intens terjadi penurunan kasus, di mana terdapat 109 ekor yang sembuh, 17 ekor kita harus potong bersyarat dan satu ekor lagi karena mati. Jadi saat ini kasus hewan PMK aktif di Gowa sisa 90 ekor, " katanya.
Selain vaksinasi, Pemkab Gowa juga menutup perlintasan hewan sapi dan kerbau antardaerah. Target pelarangan pun bukan hanya pada sapi dan kerbau, tetapi juga hewan ternak berkuku belah lainnya seperti babi, kuda, kambing dan domba.
"Kami juga membentuk Satgas Penanganan Penyakit Mulut dan Kuku yang diketuai oleh Sekretaris Kabupatan Gowa. Kita juga melakukan investigasi terhadap laporan terkait hewan yang terindikasi PMK,” pungkasnya.