Anggota Komisi B Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Pati, Sukarno menilai perlu adanya pelestarian lingkungan untuk menjaga sumber mata air dari krisis air bersih.
Hal ini dikarenakan sejumlah wilayah di Kabupaten Pati sudah terdampak kekeringan selama beberapa bulan terakhir ini. Akibatnya, krisis air bersih tak bisa terelakkan terjadi di beberawa wilayah.
Kekeringan di musim kemarau seperti sekarang ini sudah menjadi bencana tahunan di Bumi Mina Tani. Kondisi tersebut membutuhkan upaya jangka panjang untuk mengurangi dampaknya kepada masyarakat.
“Di kawasan hulu ada sumber mata air yang seharusnya untuk mencukupi daerah sekitar. Seperti di eks kawedanan Jakenan dan Kayen perlu pemetakan sumber air bersih untuk dijadikan pemenuhan kebutuhan air bersih,” tuturnya belum lama ini.
Untuk menjaga sumber mata air tersebut, Politisi dari partai Golongan Karya (Golkar) ini menilai perlu adanya penghijauan. Menurutnya, hal tersebut perlu diperhatikan oleh pemerintah daerah setempat.
“Hal penting yang harus di lakukan pemerintah dan masyarakat adalah mengadakan penghijauan. Ini harus dilakukan di daerah hulu sekitar sumber mata air,” sebutnya.
Untuk diketahui, berdasarkan laporan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pati, ada sebanyak 37.114 jiwa dari 7.949 kartu keluarga yang terdampak kekeringan. Puluhan ribu warga yang kesulitan mendapatkan air bersih tersebut berada di puluhan desa yang tersebar di 8 kecamatan.