Pemerintah pusat mulai menyerahkan ganti untung dan hak obyek tanah kepada warga Kabupaten Sleman terdampak pembangunan jalan Tol Solo-Jogja. Kali ini, terdapat 84 kepala kaluarga di wilayah Kalurahan Tamanmartani, Kapanewon Kalasan yang menerima uang tersebut.
Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, memastikan pemkab akan mendapingi masyarakat penerima ganti untung mengelola uangnya dengan bijak. Ia juga mengarahkan agar masyarakat tidak konsumtif dan menggunakan uang ganti untung untuk hal-hal bersifat produktif.
“Saya harap masyarakat tidak konsumtif. Manfaatkan dengan bijak. Dengan begitu diharapkan masyarakat sejahtera,” kata Kustini melalui instagram @humassleman, Kamis (11/5).
Sementara itu, Menteri ATR/BPN, Hadi Tjahjanto, menyebutkan ganti rugi ini meliputi 104 bidang tanah yang terdiri dari 84 keluarga. Adapun jumlah anggaran yang dikeluarkan sebanyak Rp136 miliar. Ia mengatakan seluruh proses pembayaran bisa diselesaikan sore ini.
“Seluruh unsur yang terlibat dalam pembayaran sore ini hadir, termasuk masyarakat yang menerima ganti rugi. Insyaallah sore ini selesai,” jelasnya.
Dengan begitu, Hadi berharap dapat mempercepat proses pembangunan proyek strategis nasional berupa jalan tol Solo-Yogyakarta.
“Diharapkan pemberian ini (ganti untung) mempercepat proyek,” katanya.
Diketahui, menurut keterangan Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Jalan Tol Solo - Jogja - Kulonprogo ditargetkan rampung seluruhnya pada tahun 2025 mendatang. Direncanakan, tol ini nantinya akan terkoneksi dengan jalan Tol Trans Jawa melalui akses Colomadu (Kabupaten Karang Anyar). Jalan ini akan menghubungkan tiga bandara di Surakarta, Semarang, dan Kulonprogo.