Gunung Anak Krakatu tercatat mengalami 4 kali erupsi sejak awal tahun 2023. Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) menginformasikan Gunung Anak Krakatau terus mengeluarkan material hingga Kamis (5/1) dini hari dengan ketinggian abu vulkanik hingga 750 meter.
"Abu vulkaniknya berwarna kelabu hingga cokelat dengan durasi letusan 22 detik dan amplitudo maksimumnya 47 mm," tulis PVMBG, Kamis (5/1).
PVMBG menjelaskan, tingkat aktivitas gunung berapi di Selat Sunda itu dalam status level III atau siaga. Masyarakat dilarang beraktivitas dalam radius lima kilometer dari gunung berapi, agar tidak terkena material letusan Gunung Anak Krakatau.
Di awal tahun Gunung Anak Krakatau telah meletus dalam tiga hari berturut-turut, yakni pada Selasa (3/1) ketinggian abu 100 meter dari puncak dan terjadi pukul 16.38 WIB, mengarah ke timur laut.
Lalu, Gunung Anak Krakatau kembali erupsi pada Rabu (4/1) pukul 14.10 WIB dengan ketinggian abu vulkanik 100 meter dari atas puncak. Abu berwarna kelabu dan tebal, mengarah ke timur. Amplitudo maksimumnya 40mm dan berdurasi 20 detik.
"Masih di hari yang sama, letusan kembali terjadi dengan ketinggian semburan 3.000 meter selama 1 menit 37 detik. Abu vulkanik berwarna hitam mengarah ke timur, dengan amplitudo maksimumnya 65 mm," tandas PVMBG.