Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) mengusulkan pemekaran Kecamatan Kartasura, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah (Jateng), menjadi kota madya. Pangkalnya, Kartasura memberikan kontribusi besar terhadap Sukoharjo, tetapi tidak berbanding lurus dengan perhatian pemerintah kabupaten (pemkab).
Ketua Umum HMI Cabang Sukoharjo, Fierdha Abdullah Ali, menyampaikan, Kartasura merupakan penyumbang pendapatan asli daerah (PAD) tertinggi ketiga setelah Grogol dan Sukoharjo. Sayangnya, perhatian pemkab minim mengingat Kartasura berada di paling utara, seperti banyak jalan rusak yang tak diperbaiki.
"Kartasura bisa lebih berkembang jika jadi kota madya. Sudah ada terminal, 2 kampus besar, 5 rumah sakit besar, 6 pasar tradisional, 3 pusat perbelanjaan modern, dan jadi salah satu akses menuju bandara," ucapnya dalam keterangannya, Selasa (12/9).
Selain ekonomi, aspek sejarah menjadi dasar HMI Sukoharjo mendorong pemekaran Kartasura. Sebab, Kartasura, yang memiliki luas 1.923 ha, menjadi cikal bakal peradaban Keraton Solo dan Keraton Yogyakarta.
Di Kartasura, ungkap Ali, terdapat keraton yang didirikan Raja Amangkurat II pada 1680 M. Tempat tersebut sempat ditinggali para pemimpin Kerajaan Mataram Islam kala itu.
Kemudian, Kartasura berada di lokasi strategis. "Berada di segitiga emas yang menghubungkan Semarang, Solo, dan Yogyakarta," katanya.