Saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk. (GOTO) merangkak naik sejak mengumumkan kemitraan strategis dengan TikTok, Senin (11/12). Pada perdagangan Rabu (13/12), saham GOTO ditutup di level Rp89 per saham atau naik 3, 49% ketimbang Senin yang ditutup Rp86 per saham.
Pada perdagangan Rabu, saham GOTO tercatat berada di level tertinggi Rp94 per saham dan terendah Rp88 per saham. Saham emiten teknologi ini juga sempat berada di posisi Rp94 per saham pada penutupan Selasa (12/12).
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas, Nafan Aji Gusta memprediksi harga saham GOTO masih akan berfluktuasi. "Karena itu, hold dengan target price Rp116 per saham," ujar Nafan kepada Alinea.id.
Dia menyebut masuknya TikTok akan meningkatkan kinerja nilai transaksi bruto atau GTV (gross transaction value) perusahaan. Sinergi antara TikTok dan PT Tokopedia, anak usaha GOTO, diperkirakan mampu meningkatkan penetrasi pasar e-commerce.
"Para investor berharap masuknya TikTok menjadi profitabilitas bagi perusahaan. Meski GOTO hanya menjadi pemegang saham Tokopedia kurang dari 30%, tapi diharapkan kinerja Tokopedia bisa dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan," kata Nafan kepada Alinea.id.
Meski demikian, Nafan menduga perusahaan e-commerce seperti Tokopedia membutuhkan waktu untuk mengantongi keuntungan. Pasalnya, perusahaan harus mengobral diskon guna menarik pengguna. Belum lagi, jumlah perusahaan e-commerce kini makin banyak sehingga meningkatkan persaingan.
Di sisi lain, bisnis e-commerce diuntungkan oleh potensi solidnya konsumsi masyarakat. "Sektor konsumsi rumah tangga menjadi motor penggerak ekonomi kita," ujarnya.
Sementara itu, dengan investasi yang dikucurkan sebesar lebih dari US$1,5 miliar atau sekitar Rp23,42 triliun (asumsi kurs Rp15.614 per dolar AS), TikTok akan menggenggam saham 75,01% saham Tokopedia. Adapun saham GOTO di Tokopedia akan berkurang menjadi 24,99%. Tapi kedua pihak sepakat kalau kepemilikan saham GOTO di Tokopedia tersebut tidak akan terdilusi.
Pada 9 bulan pertama tahun ini atau per September 2023, GOTO mencatatkan total pendapatan bersih sebesar Rp10,51 triliun, meningkat 32% dari pendapatan bersih di periode yang sama tahun lalu Rp7,97 triliun. Perseroan juga memangkas rugi bersih atribusi entitas induk hingga 53% per September 2023 menjadi Rp9,55 triliun, dari periode yang sama tahun lalu rugi bersih Rp20,32 triliun.
Berdasarkan laporan keuangan yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin (30/10), penurunan rugi bersih itu dipengaruhi oleh kenaikan pendapatan bersih (top line) dan efisiensi beban perseroan dalam 9 bulan pertama tahun ini dan dalam tiga bulan terakhir atau kuartal III-2023. Performa ini juga melanjutkan tren positif pada semester I-2023 ketika perusahaan induk Gojek, Tokopedia, GoTo Financial (GTF), dan GoTo Logistics ini mampu menekan rugi bersih menjadi Rp7,16 triliun, dipangkas 48% dari semester I-2022 yang rugi Rp13,65 triliun.
