Pemerintah Provinsi Jawa Tengah (Jateng) akan mereaktivasi jalur rel kereta api di kawasan Kendal, Demak, Ungaran, Semarang, Purwodadi (Kedungsepur). Jalur ini diproyeksikan mempermudah mobilitas manusia, sehingga mendorong pertumbuhan ekonomi Jateng.
“Mungkin (reaktivasi) bisa dieksplor, bagaimana kita mengembangkan kawasan Kedungsepur ini bisa menghasilkan suatu desain transportasi yang efisien untuk ekonomi masyarakat” ujar Sekretaris Daerah Provinsi Jateng, Sumarno dalam keterangannya, dilansir dari jatengprov.go.id, Kamis (26/1).
Sekda mengatakan, pembangunan di kawasan Kedungsepur sudah masif, sehingga harus juga memikirkan mobilitas atau permindahan manusia dari Kota Semarang ke Kendal, Demak, Ungaran, Purwodadi, dan sebaliknya.
Apalagi, lanjutnya, sebagian besar masyarakat yang berada di Kota Semarang berasal dari luar Semarang. Seperti halnya kondisi Jakarta dan daerah-daerah sekitarnya, yakni Bekasi, Depok, Bogor, dan Tangerang.
“Kondisi Jakarta juga akan terjadi di kota-kota lain. Pengembangan kota-kota lain juga sangat masif, dan kita ingin mengembangkan supaya berdampak terhadap pertumbuhan ekonomi, membuka lapangan pekerjaan, dan menyejahterakan masyarakat,” harapnya.
Sumarno menjelaskan, keberadaan jalur-jalur kereta api di wilayah Kedungsepur telah mati atau tidak aktif. Namun, apabila jalur kereta api itu diaktifkan kembali, maka transportasi di kawasan Kedungsepur sebagai daerah penyangga ibu kota Provinsi Jateng akan lebih efektif dan efisien.
“Jalur-jalur kereta api kita sebagian mati dan itu eman-eman (sayang), karena itu sebetulnya bagian dari transportasi yang efisien dan efektif,” katanya.