Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memastikan akan mendalami laporan terhadap Bupati Cianjur Herman Suherman, yang diduga menyelewengkan bantuan asing untuk bencana gempa bumi. Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri mengatakan, saat ini KPK tengah mengecek laporan yang dilayangkan Acsena Humanis Respon Foundation.
“Lagi dicek (laporannya),” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri, dikutip Selasa (27/12).
Dalam laporannya, Acsena Humanis Respon Foundation menyebut, bantuan yang diberikan oleh Emirates Red Crescent berupa 2.00 lembar selimut, 25 ton beras, 1.000 paket kebersihan, 500 lampu bertenaga solar, serta battery charger untuk tenda.
“Bupati memotong SOP yang sudah dibuat BNPB, serta me-repacking bantuan menjadi berbeda,” sebagaimana laporan dari Acsena Humanis Respon Foundation.
Herman disebut memanfaatkan jabatannya sebagai Bupati Cianjur untuk kepentingan pribadi. Sehingga, dituding tidak menyalurkan bantuan sebagaimana semestinya.
“Bupati menggunakan wewenangnya untuk memangkas distribusi bantuan, serta mengemas bantuan tersebut dengan bentuk lain dan menjual ke pasar,” jelas Acsena Humanis Respon Foundation.
Kecurigaan penyelewangan logistik bermula saat bantuan tersebut diturunkan di gudang atau tempat penyimpanan lain yang bukan seharusnya. Selain itu, hal yang diyakini adalah saat mencoba mencari titik lokasi gudang lain sebagaimana petunjuk dari BPBD.
“Dipindahkan ke ruko-ruko dan masyarakat dapat langsung mengambil bantuan tanpa prosedur SOP, dan pemindahan bantuan dari gudang BNPB ke ruko,” tutur Acsena Humanis Respon Foundation dalam laporannya.